Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang buah segar dari Indonesia, Ryandi Machmud (38) kini mengincar buah-buahan eksotis Jepang seperti strawberry putih Jepang.
"Strawberry Korea sudah masuk dan dikenal pasar Indonesia. Itu strawberry Jepang saya lihat unik, bagus-bagus, segar sekali dan enak," kara Ryandi Machmud kepada Tribunnews.com, Sabtu (18/4/2020).
Ryandi Machmud merasa bingung, di negara tetangga, harga strawberry Korea dan Jepang tidak jauh berbeda.
"Less than 1 dollar different," kata dia.
"Tapi di sini, harga jual 1 pak strawberry di Jepang bisa berkisar 3 sampai 4 lipat Korea. Sampai pusing banyak stok tidak terjual. Akhirnya saya jual ketengan seperti rokok filter," ujarnya.
Salah satu mimpi Machmud yakni ingin mencoba buah-buah unik di berbagai negara.
"Saya ingin sekali bisa import dan memasarkan di Indonesia, biar kita semua bisa merasakan buah-buahan dari luar negeri dan memotivasi petani buah semakin meningkatkan kualitas produksinya," ujarnya.
Itulah sebabnya Machmud juga ingin mengekspor buah-buahan andalan dalam negeri Indonesia ke luar negeri.
"Sayang banget, negeri kita kaya akan hasil alam, tapi bisa dibilang kalah bersaing dengan negara-negara tetangga," ujarnya.
Baca: Korea Utara Konfirmasi Kasus Virus Corona Pertama
Machmud yang dulunya bekerja di FMCG & Pesticides, yang diawal sempat mendapat cibiran dari kerabat dan keluarga lantaran hanya menjadi pedagang buah, justru memotivasi menekuni bidang ini.
Ditambah pengaruh pamannya yang bergerak di bidang ekspor impor buah segar. Akhirnya bisa mandiri sekitar setahun lalu juga menjadi pedagang buah segar.
Berkat pengalaman kerja terdahulu di bagian Supply Chain membuatnya cepat membaca pergerakan dan seluk beluk pergerakan buah segar dari berbagai negara.
Misalnya, per 16 April 2020, Apel Fuji yang dijualnya Rp 62.000 per kilogram, buah jeruk Navel Sunkist yang dijual Rp 60.000 per kilogram, aneka anggur di kisaran Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kg, pear Singo Premium Rp 45.000 per kg dan sebagainya, bisa dibilang lebih rendah harganya dari toko offline karena tidak ada biaya toko.
Baca: Update Corona Minggu 19 April: Total Kasus 2,3 Juta, AS Jadi Negara dengan Kasus Terbanyak