TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah wabah Covid-19 membuat sejumlah pelaku ekonomi terpukul dan merugi.
Tidak sedikit dari mereka mencari strategi lain dengan membanting stir usahanya agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi.
Sama halnya seperti Herwadi (39) yang merupakan salah satu nasabah BRI dan pedagang baju, yang banting stir menjadi perajin masker kain di Desa Salage, perbatasan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia memulai usahanya sebagai pembuat dan penjual masker sejak Maret lalu.
Sebelumnya, sejak tahun 2005, Dia merupakan penjahit dan pedagang baju di Pasar Jelojo, Janapria Lombok Tengah dan Pasar Rarang Lombok Timur, NTB.
Sejak adanya wabah Corona, omzet penjualan usahanya menurun drastis. Sehingga, dia memutar otak untuk mempertahankan usaha, agar dapurnya tetap ngebul.
“Saya melihat peluang bisnis baru agar saya dan delapan orang pekerja saya tetap bisa hidup, kami membuat dan menjual masker untuk masyarakat di wilayah Lombok,“ ujarnya dalam keterangan resmi dari BRI yang diterima Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Saat ini ia berhasil mendapat pesanan pembuatan masker dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sebanyak 10.000 lembar yang nantinya akan disalurkan oleh pemerintah kepada warga masyarakat di wilayah tersebut.
Herwadi mengaku, bahwa ia menjual masker ini kepada pemerintah seharga Rp 3.500 per lembar.
“Dalam sehari saya membuat masker kurang lebih 1.000 lembar dengan tipe satu lapisan. Kami jual kepada pemerintah sebesar Rp 3.500 per lembar. Sebelumnya, kalau langsung dijual kepada broker atau tengkulak masker, biasanya saya memberikan harga Rp. 5.000 per lembar,“ katanya.
Dalam tiga minggu belakangan ini, Herwadi telah berhasil meraup puluhan juta rupiah dari penjualan masker kepada broker besar di wilayah Lombok.
Herwadi mengatakan, para broker biasa mengambil dalam jumlah yang cukup banyak, kisaran 1.000 lembar masker untuk sekali ambil. Pengambilan biasanya terjadi satu hingga dua kali hari sekali.
Untuk mendukung kelangsungan usaha, Herwadi memperkuat permodalanya dengan KUR dari BRI.
Sementara itu Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengatakan bahwa BRI memang banyak memberikan kemudahan bagi para nasabahnya, terlebih dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini.
Proses pengajuan, analisis kredit, dan pencairan yang cepat serta terdigitalisasi adalah salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh BRI.
“Kami berharap semakin banyak nasabah Bank BRI yang ikut terlibat dalam memerangi wabah COVID-19 ini. BRI terus berkomitmen untuk mendukung dan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM di situasi seperti sekarang ini,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banting Setir Jadi Pembuat Masker, Pedagang Ini Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah"