Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) menyebut harga komoditas beras di pasaran saat ini masih perlu diantisipasi karena masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa meskipun sudah mengalami penurunan tipis, namun pihaknya tengah menyiapkan langkah untuk menyiasati harga selama pandemi virus corona (Covid-19).
Harga beras medium saat ini masih ada yang mencapai Rp 10.000 per kg, sedangkan HET untuk kategori beras ini adalah Rp 9.450 per kg.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam agenda Zoom Meeting bertajuk 'Ketahanan Pangan Kita Mengantisipasi Pandemi', Selasa (21/4/2020).
Baca: Kisah Viral Pak Ngadino: Tukang Becak Numpang Pipis Diteriaki Maling, Dibogem Satpam Museum
"Harga landai turun ya, tapi masih di atas HET, ini yang perlu diantisipasi. Harga beras medium, HET-nya adalah 9.450, tapi saat ini masih ada yang 10.000," ujar Tri.
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
Berdasar hasil pantauan Bulog di lapangan, harga beras medium masih dijual di atas HET.
Oleh karena itu pihaknya tengah berupaya untuk menstabilkan harga komoditas satu ini dengan melakukan pendistribusian ke seluruh pelosok tanah air.
Baca: Refly Harun Mendadak Dicopot dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Apa Alasannya?
"Beras hasil pantau kami di lapangan, beras medium itu harganya di atas HET. Ini yang terus kami gelontorkan, di satu sisi kami sedang menyerap, di sisi lain kami harus menstabilkan harga," kata Tri.