Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menambahkan stok minyak hingga 75 juta barel ke Cadangan Minyak Strategis negara itu.
Hal ini dipicu terus menurunnya harga komoditas satu ini hingga ke level terendah.
"Berdasarkan rekor harga terendah minyak, kami mengisi cadangan minyak bumi nasional kami, cadangan strategis. Kami ingin memasukkan 75 juta barel ke dalam cadangan itu sendiri, yang akan membuatnya unggul," kata Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Senin waktu setempat.
Baca: Kisah Viral Pak Ngadino: Tukang Becak Numpang Pipis Diteriaki Maling, Dibogem Satpam Museum
Senin kemarin, harga West Texas Intermediate (WTI) berjangka mencapai level terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Jatuh dari sekitar 18 dolar AS per barel menjadi - 37,63 dolar AS, atau turun 300 persen dari penutupan hari sebelumnya.
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
Ini kali pertama harga minyak mentah berjangka diperdagangkan dalam posisi negatif sejak New York Mercantile Exchange (NYMEX) membuka pintunya pada tahun 1983.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (21/4/2020), harga minyak telah turun selama lebih dari sebulan, anjloknya pun dipicu oleh beberapa hal.
Baca: Refly Harun Mendadak Dicopot dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Apa Alasannya?
Mulai dari perang harga yang dimulai oleh Arab Saudi yang kemungkinan telah diselesaikan kesepakatan dalam perjanjian OPEC + untuk memangkas produksi minyaknya, hingga jatuhnya permintaan karena pandemi virus corona (Covid-19) yang terus menimbulkan kekacauan pada perekonomian dunia.
Cadangan Minyak Strategis AS ini bertujuan untuk mengurangi efek gangguan pasokan minyak selama keadaan darurat dan memiliki kapasitas total sekitar 797 juta barel dan disimpan di Texas dan Louisiana.
Pada awal Maret lalu, cadangannya berisi sekitar 635 juta barel.
Departemen Energi AS pun kini menyewakan beberapa ruangan ekstra untuk membantu mengatasi kurangnya tempat penyimpanan cadangan minyak di tengah membanjirnya pasokan global.
Baca: Kisah Ika Dewi Jadi Supir Ambulans Perempuan Atas Dasar Kemanusiaan
Para pengamat industri pun menilai bahwa masalah sebenarnya saat ini adalah keterbatasan ruang penyimpanan, karena hanya sedikit pedagang yang mau menerima pengiriman lantaran tidak memiliki tempat untuk menyimpan stok minyak Itu.
Baca: Kisah Jenazah Dokter Dimakamkan Tanpa Menggunakan Peti di TPU Padurenan Bekasi
Ditanya apakah AS akan menghentikan pengiriman minyak dari Arab Saudi karena terbatasnya ruang penyimpanan, Trump mengatakan pihaknya akan melihat stok yang ada saat ini.
"Kami akan melihatnya, kami pasti memiliki banyak minyak, jadi saya akan melihatnya," jelas Trump.