News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Aice-GP Ansor Salurkan Bantuan APD dan 500.000 Es Krim untuk Staf Medis di 15 RS Rujukan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerahan bantuan perlengkapan APD dan es krim dari Aice di RSUD Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu 22 April 2020.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aice Group bekerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor menjalankan misi kemanusiaan bersama ke 13 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 dan satu instalasi peristirahatan tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, mulai Senin (20/4/2020) hingga beberapa waktu ke depan.

Misi ini akan mengombinasikan antara pendekatan penyembuhan yang bukan hanya pada aspek kurasi medik tapi juga aspek psikologis para tenaga medis dan suasana di berbagai RS Rujukan Covid-19 dan instalasi tempat para tenaga medis beristirahat.

Misi Kemanusiaan ini akan mendistribusikan sumbangan Alat Perlindungan Diri (APD) yang terdiri dari baju hazmat, kacamata goggle, masker medis, dan alat pengukur suhu badan (thermo-gun).

Di kegiatan ini GP Ansor juga akan mendistribusikan 500.000 es krim Aice untuk petugas medis di berbagai rumah sakit dan instalasi medis.

Sylvana Zhong, Brand Manager dari Aice Group dalam paparannya di konferensi pers virtual hari ini, Rabu 22 April 2020 menyatakan, para petugas medis sangat membutuhkan APD untuk melindungi diri selama menangani pasien Covid-19.

"Kita sangat prihatin atas munculnya pandemi Corona. Kami ikut serta membantu garda depan menanggulangi virus corona ini.  Aice menyumbangkan APD ke 14 RS di Jabodetabek dan 1 RS di Jawa Tengah," ujar Sylvana Zhong.

Tentang pemberian bantuan es krim ke tenaga medis, pihaknya berharap tim medis bisa menikmatinya dan menjadi lebih rileks dan ceria dalam bekerja menangani pasien corona.

Baca: Ramadan Ini Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Tidak Selenggarakan Salat Tarawih

"Karena kita tahu menangani pasien Corona sangat berat. Kami berterima kasih kepada GP Ansor yang membantu mendistribusikan APD dan es krim ke rumah sakit-rumah sakit," jelasnya. 

Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua

Rumah sakit yang menerima distribusi APD dan es krim ini berada di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Rembang, Jawa Tengah. Yakni, RSUD Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Kramatjati, RS PGI Cikini, RSUD Mampang Prapatan, RSUD Pesanggrahan, RS Graha Permata Ibu, RSUD Bantar Gebang, RSUD Ciawi, RSUD Balaraja, RSI Arafah Rembang, RS Annisa Bekasi, RS Darurat Wisma Atlet, dan satu Instalasi Peristirahatan Tenaga Medis di Hotel The Media.

Baca: Tenaga Medis yang Gugur, Keluarganya Dapat Santunan Rp 330 Juta dan Dapat Kenaikan Pangkat

Ketua Umum GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, para tenaga medis adalah ujung tombak dalam penanganan Covid-19. Karenanya, semua pihak perlu bahu membahu dan bergotong royong dalam memperkuat dan menambah perlindungan bagi mereka.

Baca: Di Balik Polemiknya, Ruangguru Adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing Asal Singapura

“GP Ansor meyakini seberapapun bencana ini sangat memprihatinkan semua pihak, kita perlu terus konsisten dan bergotong royong melindungi tenaga medis kita. Bukan hanya APD-nya, namun juga jangan lupa bahwa kita mesti memberikan keceriaan di saat mereka lelah luar biasa,” ujarnya.

Baca: Cerita di Balik Mundurnya Belva Devara dari Posisi Stafsus Presiden

SKM Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan RS PGI Cikini, Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting S. SpP, FCCP berpendapat, program ini bagus memberikan harapan bagi upaya penanggulangan Covid-19 menunjukkan kolaborasi masyarakat dan dunia usaha.

"Serangan virus corona ini gejalanya khas seperti batuk pilek dan demam. Jika ada masyarakat yang mengalami ini dan kontak dengan orang yang sakit, segeralah datang ke rumah sakit untuk segera dilakukan pengobatan. Gejalanya mirip dengan demam berdarah," ujarnya.

Karena itu, dia berpesan, siapa saja yang menunjukan gejala sakit seperti itu jangan dbiarkan sampai berlarut-larut.

"Kalau dibiarkan lama sampai dua minggu, akan membuat repot rumah sakit. Setiap ada gejala segera berobat karena obatnya sudah tersedia. Kuncinya ada pada individu. Virus ini akan mati jika kita berhasil mengeleminasi rantai penularannya," bebernya.

Dia menambahkan, saat ini banyak sekali rumah sakit rujukan Covid-19 yang masih berkekurangan APD.

"Rumah sakit yang berskala bisnis menengah dan kecil yang menjadi rujukan virus ini perlu untuk dibantu oleh semua pihak," ungkapnya.

RS PGI Cikini misalnya, saat ini cukup banyak menampung pasien dari kelas menengah bawah. "Bantuan APD dan es krim ini akan sangat menolong para tenaga medis dan keluarga pasien," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini