Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Budidaya mendorong ekspansi ekspor rumput laut nasional di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, menargetkan produksi rumput laut nasional tahun ini mencapai 10,99 juta ton.
“Ekspor rumput laut ini memicu optimisme kita bahwa meski di tengah wabah Covid-19 kegiatan ekonomi perikanan masih berjalan,” kata Slamet, Senin (27/4/2020).
Baca: PT KAI Daop 6 Batalkan Perjalanan KA Jarak Jauh Sampai Akhir Mei 2020, Refund Tiket 100 Persen
Baca: Game Google Doodle Cricket, Sudah Bisa Dimainkan, Begini Cara Mainnya!
Indonesia melakukan ekspansi tujuan ekspor produk perikanan seperti ke Vietnam yang menjadi market baru.
“Market rumput laut kita didominasi ke China dan Filipina. Terbukanya ekspor ke Vietnam, ini akan menaikkan nilai ekonomi jenis Spinosum yang sangat potensial di Indonesia. Artinya akan lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam usaha budidaya rumput laut ini,” jelas Slamet.
Permintaan rumput laut jenis Spinosum ke Vietnam mencapai 3.000 ton per bulan dengan nilai mencapai Rp 36 miliar per bulan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo melepas ekspor rumput laut jenis Spinosum di Serang sebanyak 53,5 ton dari CV. Delton dalam bentuk raw material kering dengan nilai ekspor mencapai Rp 700 juta.
Indonesia diuntungkan sebagai negara dengan potensi sumber daya rumput laut yang besar.
Sebagai bagian dari segi karang dunia, Indonesia memiliki setidaknya 550 jenis varian rumput laut bernilai ekonomis tinggi.
Tahun 2019 tercatat nilai ekspor rumput laut Indonesia mencapai 324, 84 juta dolar AS atau tumbuh 11,31 persen dibanding tahun 2018 yang mencapai 291, 83 juta dolar AS.
Selama rentang waktu 2014 – 2019 ekspor rumput laut nasional tercatat tumbuh rata-rata per tahun sebesar 6,53 persen.