Dalam penerbangan, Thai Lion Air tidak menyediakan penjualan untuk makanan ringan, minuman dan makanan berat serta tidak mengizinkan setiap penumpang membawa makanan sendiri untuk dikonsumsi selama penerbangan.
"Kami mengimbau dan meminta kepada seluruh karyawan, awak pesawat dan penumpang, agar memperhatikan dan mengikuti rekomendasi seluruh protokol kesehatan termasuk jaga jarak aman. Tujuannya ialah terdapat ruang yang cukup antara satu orang dengan orang lain agar bisa menghilangkan transmisi virus," terangnya.
Baca: Polisi Bakal Panggil Manajemen Travel Yang Masih Antarkan Pemudik, Bagaimana Nasib Penumpangnya?
Berikut enam kota tujuan domestik yang mulai diterbangi kembali:
1. Bangkok – Bandar Udara Internasional Don Mueang (DMK)
2. Chiang Mai – Bandar Udara Internasional Chiang Mai, Thailand Utara (CNX),
3. Surat Thani – Bandar Udara Internasional Surat Thani, Distrik Phunphin (URT),
4. Ubon Ratcahani – Bandar Udara Ubon Ratchathani (UBP),
5. Nakon Si Thammarat – Bandar Udara Nakhon Si Thammarat (NST), dan
6. Hat Yai – Bandar Udara Internasional Hat Yai (HDY).
Tunggu Aturan
Selain Lion Air, maskapai pelat merah Garuda Indonesia juga akan beroperasi kembali namun terbatas untuk kalangan tertentu yakni pebisnis.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, pihaknya saat ini masih menunggu kejelasan aturan layanan angkutan bisnis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kami masih menahan diri untuk kembali membuka layanan, dan menunggu aturan jelas dari Kemenhub," ucap Irfan.
Tetapi Irfan menjelaskan, apabila kembali dibuka pada 3 Mei 2020, akan ada banyak persyaratan untuk para calon penumpang mulai dari maksud terbang, kesehtan, dan tiket kembali.
"Memang ada indikasi penerbangan domestik akan dibuka kembali, untuk mengangkut penumpang pada 3 Mei 2020," kata Irfan.
Baca: 4 Kasus Pasien Covid-19 Kabur dari Rumah Sakit Saat Perawatan, Ada yang Nekat Keluar Lewat Jendela
Menanggapi itu Garuda telah menyiapkan beberapa penyesuaian pada penerbangan di kelas ekonomi hanya diisi sekitar 60 persen dari kapasitas, sementara Airbus dengan konfigurasi 2-4-2 hanya diisi sekitar 50 persen.
"Kami juga memberlakukan protokol kesehatan, baik untuk penumpang maupun awak kabin, serta menyesuaikan berbagai fasilitas agar tidak terjadi penularan virus corona atau Covid-19 di dalam pesawat," ujar Irfan.
"Jadi kalau ada aturan mengenai petunjuk pelaksanaan dapat menerbangkan domestik lagi, kami sudah pastikan beberapa pesawat kami ready," lanjtunya.
Irfan juga menyebutkan punya cara jitu untuk membedakan masyarakat yang akan mudik, atau pulang kampung.