TRIBUNNEWS.COM - Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono menceritakan perjuangannya dalam menghadapi terpaan badai pandemi Covid-19.
Hendy mengakui adanya serangan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini sangat berdampak dalam bidang ekonomi.
Bahkan menurutnya, dari usaha kecil hingga perusahaan besar tidak luput dari pandemi Covid-19.
"Jadi secara keseluruhan lini usaha baik skala kecil maupun besar ber-impact dengan adanya pandemi yang terjadi sekarang," katanya kepada Tribunnews, Rabu (7/5/2020).
Baginya krisis yang ditimbulkan akibat Covid-19 memiliki perbedan dibandingan krisis-krisis sebelumnya yang pernah terjadi.
Hendy memandang Covid-19 berdampak secara merata di semua jenis industri bisnis.
Ditambah lagi dengan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB.
"Dan itu berdampak juga pada usaha kami Baba Rafi sendiri, jadi tidak bisa dipungkiri dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi pasti ada ada penurunan omset dan pendapatan, itu sudah dirasakan sejak bulan Maret, April masuk bulan Mei ini," imbuhnya.
Baca: Dirintis 16 Tahun Lalu, Franchise Baba Rafi Bisa Jadi Pilihan Investor Pemula
Meskipun mengalami keadaan yang sedemikian itu, pria yang sudah memulai usaha kebabnya sejak tahun 2003 mengaku masih bisa dapat bersyukur.
Hendy menceritakan, adanya Covid-19 maupun PSBB maupun menciptakan new normal life dalam bidang usahanya.
"Kini kami lebih melakukan pelayanan secara take away untuk konsumen dan ini merubah kebiasaan, dari offline menjadi online," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan Hendy, sejak pandemi omset offline binisnya turun, hanya menyisakan 10 persen.
Tapi terjadi kenaikan penjualan secara online sebesar 90 persen.
Hendy melanjutkan, dampak Covid-19 tidak hanya berpengaruh dengan outlet di Tanah Air.