News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Bappenas Proyeksikan Ekonomi Tahun Depan Tumbuh 4,5 Hingga 5,5 Persen

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan, sasaran pembangunan nasional pada 2021 yang ingin dicapai adalah pulihnya perekonomian nasional pascapandemi Covid-19.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa  di Jakarta, Selasa (12/5/2020) mengatakan, pemulihan ini ditandai dengan proyeksi laju pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,5 hingga 5,5 persen dan tingkat kemiskinan di angka 9,2 hingga 9,7 persen.

Sementara, tingkat pengangguran terbuka diproyeksikan di angka 7,5 hingga 8,2 persen, rasio gini di 0,377 hingga 0,379, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di 72,78 hingga 72,90.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2020 Terancam Minus 0,4 Persen

Sementara, sebagai implementasi dari prinsip Money Follow Program, alokasi pagu indikatif pada kementerian dan lembaga diutamakan untuk pemulihan ekonomi sesuai tema RKP 2021.

Baca: Anies Terbitkan Pergub Sanksi: Kendaraan Langgar Ketentuan PSBB Siap-siap Diderek

Berkaitan dengan pemulihan ekonomi ke depan, langkah konkret dalam penyusunan RKP 2021 dimulai dari Major Projects yang terkait langsung dengan pemulihan ekonomi.

Proyek tersebut adalah 10 destinasi pariwisata prioritas dengan pendanaan Rp 3,2 triliun dan sembilan kawasan industri di luar Jawa dan 31 smelter dengan pendanaan Rp 0,6 triliun.

Baca: Kurangi PHK, Pemerintah Bolehkan Warga Usia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas Lagi

"Di dalam pembangunan kawasan industri dan smelter ini belanja pemerintah merupakan fasilitator untuk swasta berperan," kata Suharso.

Kemudian, mendorong proyek industri 4.0 di 5 subsektor prioritas dengan pendanaan Rp 1,3 triliun dan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0 dengan pendanaan Rp 4,3 triliun. 

"Terakhir, mendorong jaringan pelabuhan utama terpadu yang pendanaannya oleh BUMN atau swasta," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini