TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup melemah ke Rp 14.885 per dolar Amerika Serikat, Kamis (14/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi melemah 0,13 persen dibandingkan penutupan Rabu (13/5/2020), yakni Rp 14.865 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp 14.946 per dolar AS.
Diketahui, laju mata uang di kawasan memang tengah mendapat hambatan.
Apalagi, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, ekonomi AS bakal jatuh ke jurang resesi yang lebih dalam daripada saat Perang Dunia Kedua jika tidak ada stimulus tambahan dari pemerintah.
Pelaku pasar pun memilih keluar dari aset berisiko dan kembali mengoleksi aset safe haven.
Dilansir Kontan.co.id, hari ini dolar AS mempertahankan kenaikan terhadap mata uang utama lainnya.
Kemudian, sentimen datang dari pernyataan Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell yang menepis spekulasi tentang bank sentral akan mengadopsi suku bunga negatif.
"Dolar berhasil bangkit kembali setelah komentar Powell tentang suku bunga negatif, tetapi sekarang bias dolar cukup netral," kata Takuya Kanda, manajer umum departemen penelitian di Gaitame.com Research Institute di Tokyo.
"Mungkin ada beberapa arus aman ke dolar, tetapi semua orang menghadapi masalah ekonomi yang sama yang disebabkan oleh coronavirus."
Baca: Login www.pln.co.id, Dapatkan Token Listrik Gratis PLN Bulan Mei 2020, Bisa Via WA 08122123123
Di antara mata uang Asia, dolar Australia jatuh terseret data yang menunjukkan angka pengangguran baru negara Kanguru itu, yakni pada April mencatatkan rekor.
Dolar Australia turun 0,46% menjadi US$ 0,6424, setelah data menunjukkan pengangguran meningkat sebesar 594.300 pada bulan April.
Lalu, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar di 5 bank besar Indonesia?
Kurs Rupiah terhadap dolar AS di 5 Bank Besar