News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia dan Malaysia Kompak Protes Keras, WHO Cabut Imbauan Sesat soal Industri Sawit

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja berlumuran minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) saat bongkar muat di Kapal Kencana 89 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara

"Infografis WHO menyesatkan dan tidak akurat. Minyak sawit adalah minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia," tulis CPOPC dalam penjelasan resminya.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, bersyukur bahwa WHO telah merevisi himbauan negatif dalam infografis tersebut.

“Saat ini palm oil atau minyak sawit tidak ada tertulis lagi. Kalau minyak kelapa yang semula tertulis sekarang masih tertulis," kata Derom Bangun.

Derom mengharapkan, ke depan organisasi dunia seperti WHO tidak lagi mengulang pernyataan negatif yang berpotensi merusak industri sawit sebagai indutri strategis Indonesia terutama ditengah pandemi saat ini.

“Minyak sawit sehat karena punya kandungan berimbang antara saturated dan monounsaturated,” kata Derom Bangun

Guru Besar Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Raharjo mengatakan minyak sawit merah alami atau Virgin Red Palm Oil (VRPO) punya kandungan asam palmitat yang merupakan lemak jenuh dan salah satu komponen dominan di dalam minyak sawit.

Asam palmitat berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap paru-paru yang sehat dan merupakan komponen utama dari senyawa fosfolipida yang melapisi dinding bagian dalam rongga alveoli paru-paru.

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Indonesia & Malaysia protes keras, WHO cabut imbauan sesat industri sawit

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini