Ryan Charland mengungkapkan, pada tahun 2019 Manulife menerapkan program baru dengan menjadikan Kaizen sebagai program untuk mengubah budaya dan cara bekerja mereka.
Pengamat asuransi, Maryoso Sumaryono mengatakan, pandemi Covid-19 ini benar-benar telah menjadi krisis multi dimensi yang menghantam berbagai sektor, termasuk industri asuransi jiwa. Ia memprediksi pertumbuhan premi industri asuransi jiwa hingga akhir tahun nanti akan negatif sekitar 10-20 persen.
Hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 membuat orang kehilangan pendapatan sehingga daya beli tak ada.
Sekalipun demikian, ia yakin asuransi jiwa merupakan pilihan utama masyarakat karena menjadi kebutuhan orang saat ini.
Sedangkan, pengamat asuransi Azuarini Diah P mengatakan, pandemi Covid-19 membuat industri asuransi jiwa terkena dampak ganda yakni penurunan premi dan hasil investasi.
Kendati demikian, ia berpendapat, wabah Covid-19 juga telah menyadarkan masyarakat akan pentingnya proteksi asuransi karena mahalnya biaya rumah sakit.
Makanya, staf pengajar Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti ini melihat masih ada celah bagi industri asuransi jiwa untuk meraih pendapatan premi di tahun 2020.