News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Prakash Lohia, Pria asal India yang Sukses Jadi Orang Terkaya Ketiga di Indonesia

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Prakash Lohia.

Saat ini, Indorama Ventures memiliki pendapatan tahunan sebesar 8 miliar dolar AS dan merupakan produsen botol PET terbesar kedua di dunia.

Baca: Amerika Serikat dan China di Ambang Perang Dingin yang Baru

Sri Prakash adalah ketua Indorama Ventures, dengan 34 persen saham.

Di saat kekayaan miliarder Tanah Air turun karena pandemi Covid-19, pundi-pundi kekayaan Sri Prakash Lohia justru naik.

Berdasarkan data Forbes, Lohia menempati urutan 414 orang terkaya dunia dengan total kekayaan mencapai 4.3 miliar dolar AS versi Majalah Forbes dan di posisi ketiga sebagai orang terkaya Indonesia.

Pada tahun 2013, Forbes juga menempatkannya sebagai orang terkaya ke enam di Indonesia dengan kekayaan bersih 3 miliar dolar AS.

Aksi korporasi terbaru dari perusahaan Lohia ialah pada 2019, Indorama Ventures Public Company Limited (IVL) menyelesaikan akuisisi terhadap pemasok terkemuka untuk interior otomotif poliester dan benang berwarna kinerja tinggi asal Eropa.

Akuisisi ini meningkatkan kemampuan IVL untuk memberikan solusi yang komprehensif dan inovatif dalam aplikasi yang sangat khusus termasuk benang poliester berwarna untuk aplikasi otomotif, perabotan, pakaian dan teknis.

Kombinasi dari kemampuan manufaktur IVL yang ada dan rantai pasokan dengan portofolio industri terkemuka Sinterama memberi IVL momentum tambahan untuk melayani meningkatnya permintaan untuk aplikasi otomotif dan rumah.

Sinterama memiliki sekitar 890 karyawan yang bekerja di lima lokasi produksi di empat negara di Italia, Brasil, Cina dan Bulgaria, yang merupakan pasar baru untuk IVL.

Sinterama memegang posisi terdepan dalam aplikasi yang terspesialisasi di Eropa, dengan reputasi yang sangat baik dan teknologi yang telah terbukti.

Keahlian Sinterama dan jaringan fasilitas yang berlokasi strategis akan diintegrasikan ke dalam bisnis spesialisasi IVL yang ada, sehingga menciptakan mitra industri pilihan untuk benang poliester bernilai tinggi.

Hingga saat ini, pria 67 tahun masih terlibat pengoperasian perusahaan dan berhasil meraup pendapatan melebihi 10 miliar dolar AS per tahun dengan modal awal membangun bisnis sekitar 10 juta dolar AS.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini