TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah di pasar spot gagal keluar dari zona merah. Kamis (28/5), rupiah spot ditutup di level Rp 14.715 per dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, mata uang Garuda melemah 0,03% dibandingkan penutupan Rabu (27/5) di Rp 14.710 per dolar AS. Dengan posisi ini, paling tidak rupiah berhasil mengikis pelemahan yang terjadi sejak awal perdagangan hari ini.
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di kawasan masih bervariasi. Won Korea Selatan masih menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah ditutup turun 0,41%.
Baca: UPDATE Corona di Indonesia 28 Mei: Tambah 687 Kasus, Total 24.538 Pasien Positif, 6.240 Sembuh
Baca: Edhy Prabowo Ajukan Anggaran Stimulus Untuk Nelayan Rp 1,24 Triliun
Katalis negatif bagi won datang setelah Bank of Korea (BOK) pangkas ekonomi Korea Selatan di 2020 menjadi kontraksi 0,2%.
Selanjutnya ada ringgit Malaysia yang juga melemah 0,21%. Diikuti oleh yen Jepang dan peso Filipina yang masing-masing terkoreksi 0,11% dan 0,08%.
Selanjutnya ada dolar Taiwan dan rupee India yan berada di zona merah setelah sama-sama terdepresiasi 0,03% terhadap the greenbcak.
Baht Thailand masih menunjukkan keperkasaannya sepanjang hari ini setelah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar dengan naik 0,16%.
Menyusul di bawahnya yuan China yang menguat 0,15% dan dolar Hong Kong yang naik 0,02%. Sementara itu, dolar Singapura berhasil naik tipis 0,01%.
Berita Ini Sudah Tayang di Kontan, dengan judul: Keok, rupiah ditutup melemah 0,03% ke Rp 14.715 per dolar AS pada Kamis (28/5)