Boeing pun mengumumkan pada hari Rabu lalu bahwa mereka akan memangkas 12.000 pekerja selama beberapa minggu ke depan, dengan pemecatan 7.000 pekerjaan akan dilakukan pada minggu ini.
Hal itu dipicu pandemi dan dampak dari krisis yang dialami salah satu produknya yakni 737 MAX yang menewaskan 346 penumpang dalam dua penerbangan.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional pun memprediksi bahwa perjalanan udara terbatas akan dilanjutkan pada paruh kedua tahun 2020.
Kendati demikian, layanan internasional masih dianggap belum bisa pulih sepenuhnya, dan diprediksi akan mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar 314 miliar dolar AS.
Beberapa operator seperti Virgin Australia, Monarch Airlines, Flybe, LATAM US, dan maskapai lainnya pun kini telah mengalami kebangkrutan karena dampak dari Brexit dan pandemi corona.