TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 14.610 per dolar AS, Jumat (29/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi menguat 0,72 persen dibandingkan penutupan Kamis (28/5/2020), yakni Rp 14.715 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp 14.733 per dolar AS.
Dikutip Kontan.co.id, posisi tersebut, membuat rupiah mengalami penguatan terbesar di kawasan.
Mayoritas mata uang di Asia pun cenderung menguat pada hari ini.
Baca: Harga Emas Antam Jumat, 29 Mei 2020, Capai Rp 913.000 per Gramnya, Berikut Rinciannya
Hingga pukul 15.00 WIB, yen Jepang menguat 0,42%, dolar Singapura dan rupee India sama-sama naik 0,34%.
Selanjutnya, peso Filipina naik 0,20%, baht Thailand menguat 0,19%, dan won Korea berhasil naik 0,15%.
Ringgit Malaysia dan dolar Taiwan terlihat menguat tipis masing-masing 0,07% dan 0,03%.
Selain itu, yuan China dan dolar Hong Kong masih berada di zona merah.
Yuan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,02% dan dolar Hong Kong melemah tipis 0,003%.
Sebelumnya, pada pagi hari diprediksi rupiah belum bisa melepaskan diri dari sentimen global.
Khususnya dari hubungan antara China dan Amerika Serikat, sebagaimana dilansir Kontan.co.id.
Ekonom Maybank, Myrdal Gunarto memprediksi rupiah berpotensi terdepresiasi ke Rp 14.800 per dolar AS.
Hal itu dapat terjadi, apabila hubungan AS dan China memburuk dan Hong Kong semakin rusuh.