News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hasil Survei Sebut Ekonomi Saat Ini Buruk, Pengamat INDEF: Masyarakat Berhak Beropini

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Sejumlah karyawan berjalan melintasi jalur pedestrian di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menilai masyarakat memiliki hak untuk 'beropini' terkait kondisi ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Menurutnya, tingginya persentase hasil survei dari sebuah lembaga survei tanah air mengenai tanggapan masyarakat atas perekonomian bangsa pun dianggap sebagai hal yang wajar.

"Terkait survei, masyarakat berhak untuk beropini kondisi ekonomi saat ini memang sangat buruk," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Senin (8/6/2020) sore.

Baca: Ekonom INDEF: Penguatan Rupiah Bersifat Temporer dan Rentan Terkoreksi

Ia menambahkan bahwa indikasi yang terlihat dari data-data juga menggambarkan rendahnya pertumbuhan ekonomi negara ini di kuartal pertama.

Bhima pun memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua bisa makin melambat.

"Bahkan untuk kuartal kedua (pertumbuhannya) bisa minus," jelas Bhima.

Baca: Akui akan Reshuffle Menteri jika Jadi Presiden, Ekonom INDEF Ini Singgung Luhut: Mending Bubarin Aja

Selanjutnya, indikasi yang membuat masyarakat menilai ekonomi bangsa saat ini tengah terpuruk adalah terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang cukup tinggi karena dampak pandemi ini.

Selain itu, banyak pula karyawan yang terpaksa 'dirumahkan' tanpa memperoleh kompensasi atau gaji.

"Kemudian gelombang PHK tembus 2 juta orang lebih, belum termasuk yang dirumahkan tanpa digaji," kata Bhima.

Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia telah merilis hasil survei terkait kondisi ekonomi Indonesia saat terjadinya pandemi.

Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden melalui sambungan telepon pada 16 hingga 18 Mei 2020 itu, menghasilkan angka sebanyak 57,6 persen responden menilai ekonomi saat ini buruk.

Sementara 23,4 persen responden lainnya menilai sangat buruk.

Pertanyaan yang diajukan terhadap para responden ini yakni 'bagaimana ibu atau bapak melihat keadan ekonomi nasional pada umumnya sekarang?'.

Sementara rincian untuk persentasenya adalah sebanyak 57,6 persen menjawab buruk, dan 23,4 persen menjawab sangat buruk.

Lalu 8,9 persen menjawab sedang, kemudian 1,2 persen menjawab baik, 5,5 persen menjawab sangat baik, serta 3,4 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini