Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia bersiap untuk menembus pasar Turki jelang normal baru.
Beberapa produk Indonesia seperti kopi, lada, kerajinan kayu dan perhiasan, serta produk herbal serta spa telah berhasil menembus pasar Turki.
Meskipun begitu, share market Indonesia di Turki baru sebesar 17 juta dolar AS atau 0,56 persen dari total impor Turki sebesar 3 miliar dolar AS.
Oleh karena itu, sikap optimis UMKM Indonesia untuk Go Global dan Go Export khususnya menembus pasar potensial perlu senantiasa dikembangkan meskipun di saat pandemi virus corona Covid-19.
Baca: Tingkah Kocak Chou Tien Chen Bermain Badminton Gunakan Alat Penggorengan
Baca: Tarif PLN Tak Naik selama Bertahun-tahun, Arya Sinulingga Jelaskan Penyebab Lonjakan Tagihan Listrik
"Kendati dalam situasi Covid-19, pelaku usaha harus tetap optimis untuk “Go Export" dan terus mempersiapkan diri untuk pemulihan pasca COVID-19 di masa mendatang," ujar Direktur Eropa III, Kementerian Luar Negeri, Ardian Wicaksono dalam keterangannya Kamis (11/6/2020).
Kemlu bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Pemprov DIY menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) berjudul “Optimalisasi Potensi Pasar Turki bagi Produk UMKM Indonesia" (9/6/2020) yang diikuti oleh para pelaku UMKM.
Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Istanbul, Imam Asa'ari memberikan masukan kepada UMKM Indonesia agar sebaiknya bergabung dalam koperasi sebagai aggregator untuk memenuhi permintaan importir dalam jumlah besar.
Baca: Panduan Berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan yang Buka Kembali 20 Juni 2020
Baca: Kesederhanaan Didi Kempot Buat Haru, Terima Job Rp 200 Juta tapi Masih Pakai HP Jadul Rp 200 Ribu
"Dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas barang serta menjamin kontinuitas sesuai kontrak perjanjian," ujar Konjen Imam Asa'ari.
Konjen Imam juga menggarisbawahi perlunya UMKM membangun kerja sama dan kolaborasi dengan importir untuk memperlancar ekspor Indonesia ke Turki.
Turki, disamping sebagai tujuan ekspor juga dapat menjadi hub masuknya produk UMKM ke pasar kawasan Uni Eropa, Eropa Timur dan Tenggara khususnya Rusia dan juga kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah.
Selain memberikan semangat untuk mempersiapan diri pasca Covid-19, diskusi ini juga mengenalkan para pelaku usaha dengan peraturan impor dan jejaring pemasaran di Turki.
Sekaligus menekankan pentingnya aspek kualitas, kuantitas, harga, branding dan kontinuitas untuk dapat melakukan penetrasi di pasar Turki.