Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, menyebutkan pihaknya belum memutuskan untuk menaikkan tarif tiket.
Menurut Irfan, kebijakan menaikkan tarif pesawat ini harus melalui beberapa proses dan juga mempertimbangkan apakah masyarakat menerima kenaikan tarif ini.
"Apabila kita dibolehkan menaikkan harga tiket, kita tentu senang. Tetapi menaikkan tiket ini juga harus mempertimbangkan, apakah masyarakat menerima itu," ucap Irfan dalam diskusi online, Selasa (16/6/2020).
Irfan mengatakan, kalau masyarakat sepakat naik, Garuda akan naikkan tarif sedikit. Tetapi apabila ada penolakan yang cukup besar, tentu itu menjadi masalah baru.
"Banyak pertimbangan terkait tarif tiket ini, seperti apakah saat tarif tiket naik masyarakat masih mau terbang atau malahan makin mengurungkan niatnya buat terbang," ujar Irfan.
Garuda Indonesia saat ini, lanjut Irfan, tidak fokus terhadap permasalahan hitung-hitungan pendapatan.
Tetapi fokus Garuda saat ini, adalah memberikan kepercayaan kepada masyarakat saat naik pesawat.
"Kepercayaan ini tentunya berkaitan dengan masalah kesehatan saat ini karena adanya wabah Covid-19, maka dari itu kita harus pastikan penumpang pesawat aman, nyaman, dan sehat saat naik pesawat," ucap Irfan.
Baca: Syarat dan Dokumen yang Wajib Dipenuhi Penumpang Jika Ingin Naik Garuda Indonesia
Baca: Cerita Irfan Setiaputra, Menganalogikan Penamaan Garuda Indonesia oleh Bung Karno
Dengan membangun rasa percaya masyarakat untuk kembali naik pesawat, Irfan menyebutkan, recovery industri penerbangan bisa terlaksana dengan cepat.
"Hal ini yang harus kita jaga, jangan sampai rasa percaya ini hilang. Bila tidak bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat, recovery yang menurut analis dua sampai tiga tahun akan lebih lama terjadi," ujar Irfan.
Irfan juga mengungkapkan, saat ini Garuda Indonesia sedang memikirkan bagaimana penumpang pesawat merasa nyaman dengan protokol kesehatan di pesawat.
"Kita sedang pikirkan kenyamanan penumpang di pesawat, karena hal ini penting sekali. Jangan sampai penumpang saat masuk pesawat, serasa berada di ruang ICU karena pramugarinya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap," kata Irfan.