TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan penyedia jasa berbasis teknologi, GoJek, mengumumkan kabar terbaru terkait kondisi perusahaan saat ini.
Sebanyak 430 karyawan mengalami pengurangan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Keputusan tersebut dilakukan GoJek sebagai penyesuaian bisnis guna mengakomodir perilaku baru pelanggan sejak adanya pandemi.
Adapun dituliskan dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, GoJek telah mengumumkan penyesuaian bisnis di tengah situasi pandemi.
Penyesuaian tersebut dibahasakan GoJek sebagai strategi peusahaan untuk memperkuat fokus kepada bisnis inti yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat.
Baca: Dikabarkan Akan PHK Karyawan di Tengah Pandemi, Begini Penjelasan Gojek
Baca: Gelar Townhall Meeting, Gojek Putuskan untuk Fokus kepada Layanan Inti Perusahaan
Yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Selanjutnya, GoJek pun telah mengambil dua keputusan utama.
Pertama, dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi.
Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.
Layanan yang akan dihentikan meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.
Keputusan diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Baik GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19.
Aplikasi GoLife pun dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.
Pengurangan 430 Karyawan