TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategis tercatat bahwa Grab melalui fitur-fitur layanannya yaitu GrabFood, GrabKios, GrabBike, dan GrabCar telah berkontribusi sebesar Rp77,41 triliun terhadap perekonomian nasional.
“Mitra dari Grab itu sendiri memberikan kontribusi kepada perekonomian sebesar Rp77 Triliun. Ini ada kenaikan yang cukup besar dari Rp48 Triliun pada tahun 2018 kemarin,” jelas Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic an International (CSIS), Dr. Yose Rizal Damuri pada Konferensi Pers Peran gig workers dalam ketangguhan ekonomi Indonesia, Kamis (25/6/2020).
Peningkatan kontribusi tersebut diperoleh melalui layanan GrabBike sebesar Rp26,20 triliun, GrabCar sebesar 10,79 triliun, GrabKios Rp3,14 triliun dan yang terbesar yaitu dari layanan Grabfood yang berkontribusi sebesar Rp37,27 triliun.
Ekonom Tenggara Strategic, Stella Kusumawardhani lebih dalam menjelaskan bahwa kenaikan kontribusi ekonomi dari layanan GrabFood yang mencapai 79% di 2019 terjadi karena adanya peningkatan penjualan di masing-masing merchant GrabFood yang rata-rata sebesar 35%.
Selain itu, peningkatan kontribusi ekonomi juga dialami GrabKios, yaitu sebesar 17%. Kontribusi ini terjadi karena adanya peningkatan sales dari para agen GrabKios yang secara rata-rata yaitu dari Rp9,8 juta sebelum bergabung dengan GrabKios menjadi Rp11,6 juta per bulan setelah bergabung dengan GrabKios.
“GrabBike juga masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 67% dari Rp15,7 triliun pada 2018 menjadi Rp26,2 triliun di tahun 2019. Sementara untuk GrabCar kontribusi ekonominya mengalami peningkatan dari Rp9,7 triliun di tahun 2018 dan menjadi Rp10,8 triliun di 2019,” papar Stella.
Hasil penelitian yang memaparkan peningkatan kontribusi Grab terhadap perekonomian nasional ini dilakukan dengan mengombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei yang dilakukan kepada 5.008 mitra dari 4 mitra layanan Grab yaitu GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios 12 kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Bandar Lampung, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Manado, dan juga Balikpapan.
“Sektor gig economy melalui platform digital seperti Grab memiliki peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi negara secara lebih luas. Studi kami juga menunjukkan bahwa selain memberikan pekerja informal kesempatan pendapatan yang lebih baik, pertumbuhan pada platform Grab juga menciptakan lebih banyak kesempatan ekonomi dalam ekosistem Grab dan juga dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan di luar ekosistem,” jelas Dr. Yose Rizal Damuri yang juga menjadi kepala peneliti dari studi ini. (*)