TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka melemah ke Rp 14.468 per dolar AS, Jumat (3/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi turun 0,63 persen dibandingkan penutupan Kamis (2/7/2020), yakni Rp 14.378 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif masih membayangi pergerakan aset berisiko.
Pasar khawatir terhadap penularan Covid-19 yang terus meningkat.
Sehingga, rupiah masih berpeluang melemah hari ini, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Baca: Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Melonjak Rp 13.000 Menjadi Rp 928.000 per Gram
Apalagi sejumlah aktivitas ekonomi dibatasi di beberapa negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19, termasuk Indonesia.
Adapun peningkatan kasus Covid-19 terjadi di beberapa negara yang lebih dulu membuka ekonominya seperti AS, China, Jerman hingga Korsel.
Di Indonesia, kenaikan kasus Covid-19 juga masih meningkat.
Sementara itu, ketegangan hubungan antara AS dan China terkait pemberian sanksi ke pejabat China yang menyetujui Undang-Undang keamanan Hong Kong oleh Kongres AS, juga menambah sentimen negatif.
Pergerakan rupiah juga akan terdorong oleh membaiknya data tenaga kerja AS Non-farm Payroll yang memberikan sentimen positif kepada aset berisiko.
Data ini bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.250 sampai Rp 14.430 per dolar AS.
Dikutip Kontan.co.id, pelemahan rupiah sebenarnya sejalan dengan mata uang di kawasan yang mayoritas berada di zona merah.
Pada pagi ini, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,19 persen.
Won Korea Selatan yang melemah 0,07 persen, dolar Singapura dan yen Jepang sama-sama turun 0,04 persen.
Kemudian, ringgit Malaysia yang koreksi 0,02 persen, yuan China pun berada di zona merah setelah turun 0,003 persen dan dolar Hong Kong stabil walau cenderung melemah sangat tipis.
Di sisi lain, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan kenaikan terbesar di kawasan setelah menguat 0,21 persen.
Disusul peso Filipina yang juga menguat 0,20 persen terhadap dolar AS.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.556 per dolar AS.
Lalu, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di Bank Besar?
Kurs Rupiah terhadap dolar AS di 5 Bank Besar
Berikut kurs rupiah 5 Bank besar berdasarkan pantauan Tribunnews, Jumat 3 Juli 2020, sekira pukul 10.15 WIB:
- BCA
Jual: Rp 14.635
Beli: Rp 14.585
- BNI
Jual: Rp 14.706
Beli: Rp 14.406
Baca: Loyo, Rupiah Kembali Dekati Level Rp 14.500 Per Dollar AS
- Mandiri
Jual: Rp 14.640
Beli: Rp 14.425
- CIMB Niaga
Jual: Rp 14.559
Beli: Rp 14.529
- BRI
Jual: Rp 14.505
Beli: Rp 13.995
Berikut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdasarkan kurs referensi JISDOR, 16 Juni – 3 Juli 2020, dilansir Bank Indonesia:
- 3 Juli 2020: Rp 14.556
- 2 Juli 2020: Rp 14.516
- 1 Juli 2020: Rp 14.341
- 30 Juni 2020: Rp 14.302
- 29 Juni 2020: Rp 13.369
- 26 Juni 2020: Rp 13.239
- 25 Juni 2020: Rp 14.231
- 24 Juni 2020: Rp 14.160
- 23 Juni 2020: Rp 14.265
- 22 Juni 2020: Rp 14.209
- 19 Juni 2020: Rp 14.242
- 18 Juni 2020: Rp 14.186
- 17 Juni 2020: Rp 14.234
- 16 Juni 2020: Rp 14.115
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Kiki Safitri, Kontan.co.id/ Anna Suci Perwitasari)