"Hanya depresi besar tahun 1930 yang layak dibandingkan dengan situasi saat ini," pungkas Bhima.
Mengerikan
Presiden Joko Widodo menyebut krisis ekonomi global akibat pandemi virus corona atau Covid-19 mengerikan.
Menurut Jokowi, kondisi mengerikan ini tak hanya dirasakan olehnya, namun hampir seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Saya merasakan, ini mengerikan loh. Bukan hal yang biasa, ini mengerikan. Kepala negara yang saya telepon mengatakan hal yang sama," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020), yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu malam.
Jokowi menyebut dari waktu ke waktu prediksi ekonomi dunia tidak semakin baik, namun justru semakin buruk.
Awalnya, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diprediksi hanya turun 2,5 persen. Namun seiring pandemi yang terus berjalan dan menyebar ke berbagai belahan dunia, maka prediksinya semakin memburuk.
Terakhir, kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6 persen berdasarkan prediksi dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Bahkan kontraksi ekonomi juga sudah dialami Indonesia di kuartal pertama 2020. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 2,97 persen, turun dari yang biasanya 5 persen.
Meskipun angka pertumbuhan di kuartal kedua belum keluar, tetapi Presiden mengingatkan agar jajarannya berhati-hati memasuki kuartal ketiga. Jokowi pun kembali mengingatkan para menterinya untuk memiliki sense of crisis yang sama.
"Ganti channel normal ke krisis. Kalau enggak, ngeri saya, terus terang saya ngeri di kuartal tiga ini," kata dia, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Jokowi Sebut Krisis Ekonomi Global akibat Pandemi Covid-19 Mengerikan".
Jokowi menyebut nasib kondisi ekonomi Indonesia akan ada di kuartal ketiga. Jika dalam kuartal ketiga ini keadaan membaik, maka ia optimistis ekonomi di kuartal keempat serta tahun 2021 mendatang juga berjalan mulus.
Untuk itu, ia meminta para menteri bekerja keras dan bekerja cepat. Selain itu, Jokowi juga menekankan belanja anggaran sangat penting digelontorkan di masa sulit ini.
"Dalam situasi seperti ini siapa yang bisa gerakkan ekonomi? Enggak ada yang lain kecuali belanja pemerintah," kata dia.