Suhariyanto juga memaparkan dari sisi jumlah sebagian besar penduduk miskin masih berada di pulau Jawa sebanyak 14,05 juta orang. Sedangkan penduduk miskin terendah berada di pulau Kalimantan sebanyak 969,64 ribu orang.
Penduduk miskin di Pulau Sumatera 5,84 juta, Bali dan Nusa Tenggara 2,03 juta, Sulawesi 2 juta, Maluku dan Papua 1,52 juta. "Dengan demikian total penduduk miskin pada Maret 2020 berjumlah 26,42 juta," ujar Suhariyanto.
Lebih jauh Suhariyanto menjelaskan persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin saja. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Pada periode September 2019-Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan.
Baca: Penduduk Miskin di Indonesia Bertambah 1,63 Juta Orang
Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2020 sebesar 1,61, naik dibandingkan September 2019 yang sebesar 1,50.
Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami peningkatan dari 0,36 menjadi 0,38.
Baca: Bertahun-tahun Hidup Miskin, Nasib Pemulung ini Berubah Total Usai Temukan Benda ini di Tong Sampah
Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
Baca: Menjual Kulit Hewan Kurban Lalu Hasilnya Dishodaqohkan Kepada Fakir Miskin, Bolehkah?
Berikut jumlah dan persentase penduduk miskin terbanyak menurut provinsi pada periode September 2019-Maret 2020
1. Jawa Timur 4,42 juta jiwa (11,09%)
2. Jawa Tengah 3,98 juta jiwa (11,41%)
3. Jawa Barat 3,92 juta jiwa (7,9%)
4. Sumatera Utara 1,28 juta jiwa (8,75%)
5. Nusa Tenggara Timur/NTT 1,15 juta jiwa (20,90%).
Sementara itu, berikut lima provinsi dengan jumlah dan persentase penduduk miskin terendah:
1. Kalimantan Utara/Kaltara 51.790 jiwa (6,8%)
2. Kepulauan Bangka Belitung 68.390 jiwa (4,53%)
3. Maluku Utara 86.370 jiwa (6,78%)
4. Kepulauan Riau 131.970 jiwa (5,92%)
5. Kalimantan Tengah 132.940 (4,82%).
Surplus
Untuk nilai neraca perdagangan Indonesia Juni 2020 mengalami surplus 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 17,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS).
Suhariyanto mengatakan, surplus itu disebabkan oleh surplusnya sektor nonmigas 1,3 miliar dolar AS, walaupun sektor migas defisit 95,2 juta dolar AS.