Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai [enerbangan American Airlines berencana memangkas 25 ribu karyawannya akibat melonjaknya kasus virus corona di Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari laman situs NECN pada Jumat (17/7/2020), maskapai American Airlines memberikan opsi paket pensiun dini agar tetap mendapatkan jaminan penggajian sebelum adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).
CEO American Airlines, Doug Parker mengatakan Juni 2020 lalu pendapatan maskapai turun 80 persen dibandingkan 2019. anjloknya pendapatan ini akibat menurunnya pesanan perjalana, yang disebabkan melonjaknya kasus Covid-19 di berbagai negara.
"Tingkat infeksi meningkat dan beberapa negara melakukan pembatasan wilayah lagi, permintaan untuk perjalanan udara melambat jadi semakin lagi," ungkap Parker.
Sejak April 2020 lalu, diketahui seluruh maskapai di AS telah mendapatkan dana bantuan yang digelontorkan federal senilai 25 miliar dolar AS, dengan syarat tidak diperbolehkan memotong gaji atau PHK karyawan hingga 30 September 2020.
Baca: Gara-gara Tes Sampel Air Liur, American Airlines Batal Terbang ke Hong Kong
"Namun, kini penurunan pendapatan maskapai hingga saat semakin memburuk," ucap Parker.
Sementara itu menurut Presiden Association of Professional Flight Attendants, Julie Hedrick, mengatakan serikat pekerja pun mendorong Kongres dan administrasi Trump untuk memperluas dukungan penggajian tersebut hingga akhir Maret 2021.
Baca: Terapkan Protokol Kesehatan, American Airlines Bayar Penumpang yang Ingin Pindah Pesawat
"Serikat pekerja kini mendorong kongres memperluas dana bantuan penggajia, untuk membantu menjaga pekerja penerbangan tetap mendapat gaji dan tunjangan mereka korban terdampak Covid-19," kata Hedrick.