Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mendorong pelaku UMKM lokal untuk memasarkan produknya secara online melalui platform e-commerce.
Dia menyebut langkah ini sekaligus mendukung program #BeliKreatifLokal yang telah diluncurkan sejak Juni 2020.
“Program ini telah terkurasi 500 pelaku ekonomi kreatif untuk kami fasilitasi (pendaftaran) HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), kami fasilitasi untuk masuk ke online, dan kami juga memberikan pendampingan-pendampingan promosi,” kata Angela dalam keterangan Jumat (17/7/2020).
Baca: AS, Kanada, dan Inggris Tuduh Rusia Meretas Data Percobaan Vaksin Covid-19
Baca: Bioskop Akan Kembali Dibuka, Menparekraf: Jangan Sampai Jadi Klaster Baru Covid-19
Angela menjelaskan, program ini bertujuan untuk membantu para pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 tetap bisa melakukan aktivitas ekonominya.
Mengingat terbatasnya interaksi jual beli secara fisik di tengah pandemi.
“Dengan terjadinya pandemi ini, para pengusaha UMKM tidak bisa beraktivitas dan dalam hal ini mereka harus beradaptasi dengan teknologi agar bisa terus beraktivitas. UMKM Indonesia harus bisa berinovasi dan kita bangga terhadap produk lokal dan saya yakin produk lokal bisa merajai pasar,” ungkap Angela.
Angela menuturkan, bahwa program ini menyasar tiga subsektor UMKM, yaitu kriya, fashion, dan kuliner, terutama yang berada di Jabodetabek.
“Kami memilih di zona merah khususnya Jabodetabek. Karena kami melihat itu sangat terhambat produktivitas secara fisik jadi itu yang kami fasilitasi terlebih dahulu,” katanya.
Staf Khusus Bidang Kebijakan Digital dan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi sependapat bahwa pemasaran produk UMKM lewat platform digital memungkinkan pengusaha dapat memperluas distribusi produknya tanpa harus melakukan kontak fisik.
"Di masa pandemi COVID-19 ini, sebenarnya bisa menghadirkan peluang distribusi baru bagi para pengusaha UMKM. Yaitu melalui metode distribusi produk secara digital," ujar Dedy.