Namun, dengan menggunakan teknologi Hybrid Event, para tamu online dapat melakukan interaksi dua arah dengan pengantin dan tamu offline.
Mereka juga dapat tampil di layar LED dan dapat melakukan selfie secara live,” tutur Artha.
Simulasi ketiga yang ditampilkan adalah “Simulasi E-Sports” dimana para gamers berkumpul secara offline dan onlinedan mereka dapat melihat satu sama lain melalui layar LED.
Tidak terbatas hanya itu saja, para gamers pun juga dapat ditonton oleh audience secara online sehingga menciptakan suasana terasa baru dan berbedadari yang sebelumnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Chandra selaku DirectorE-Sportsdari W.AP Group.Acara Hybrid Event Simulation juga menampilkan“Party Future”yang di presentasikan oleh Project Dance Ground, dimana konsep “party” dibuat secara hybrid dengan menghadirkan studio hybrid dan silent disco concept.
“Hybrid Eventadalah jawaban dan masa depan”, ujar CEO Promedia Solution sebagai distributor Soundsystemdan peralatan terkait Event, Yosua Yan Heriyanto,ketika menghadiri acara tersebut.
Selain itu, Akusewa dan W.AP juga bekerjasama dengan PT. Bali Multi Sarana (Bali-Event), dimana lokasi Hybrid Event tidak hanya dilakukan di Jakarta, namun dapat dilakukan juga di Bali.
Martinus Irianto Seko juga menyampaikan dukungan dan antusiasme atas terselenggaranya Hybrid Event Simulation.
Pria yang menjabat sebagai Direktur dari Bali-Event ini berharap agar dengan adanya Hybrid Event dapat membuat acara di Bali dapat meningkat dan berjalan kembali seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan tagline #thefutureisnowdimana kolaborasi Akusewa dan W.AP sebagai pioneer pertama dalam menciptakan Hybrid Event di Indonesia dengan harapan dapat menjadi jawaban atas keinginan masyarakat Indonesia yang ingin mengadakan acara secara offline maupun online di tengah situasi pandemi Covid-19.