Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, inflasi tahun kalender Januari hingga Juli 2020 sebesar 1,98 persen jadi yang terendah sejak Mei tahun 2000.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, angka inflasi saat itu juga rendah yakni di angka 1,2 persen meski ada pertanyaan apakah itu wajar atau tidak.
Sebab, inflasi biasanya cukup tinggi pada satu bulan setelah Lebaran Idul Fitri atau Juli tahun ini, namun justru mengalami deflasi 0,1 persen.
"Apakah wajar atau tidak? Jawabannya adalah karena memang tahun 2020 ini situasinya adalah tidak wajar. Pergerakan inflasi pada tahun ini beda jauh dengan pergerakan inflasi tahun-tahun sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19," ujarnya saat teleconference, Senin (3/8/2020).
Baca: BPS: Deflasi Juli 2020 Sebesar 0,1 Persen, Tertinggi di Manokwari
Sementara, kata Suhariyanto, tahun-tahun sebelumnya pada waktu periode normal saat Ramadan dan Lebaran itu selalu menjadi puncak inflasi.
Baca: Kepala BPS: Pergerakan Inflasi di Juli 2020 Lemah Sekali karena Daya Beli Merosot
Menurutnya, tingginya inflasi karena permintaan meningkat dan uang beredar juga demikian pada periode-periode tersebut, sedangkan tahun ini mengalami penurunan.
"Tetapi, tidak terjadi pada tahun ini. Jadi, ya memang wajar karena situasinya memang tidak normal," pungkasnya.