News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berkat Grab, UMKM Bali Justru Raup Untung Pasca Pandemi COVID-19

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu outlet Ayam Geprek Bu Deasy yang menjadi menjadi salah satu mitra favorit GrabKitchen di Renon, Bali.

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sudah menjadi rahasia umum jika sektor pariwisata menjadi andalan pendapatan ekonomi masyarakat Bali. Namun semenjak merebaknya pandemi COVID-19 dan larangan berpergian yang ditetapkan beberapa negara termasuk Indonesia, pariwisata Bali terkena imbas sangat besar.

Tak ingin perekonomian Bali lesu terus menerus, Grab Indonesia meluncurkan #TerusUsaha, sebuah solusi yang didedikasikan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali agar dapat beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru pasca COVID-19 pada Selasa (4/8/2020).

Peluncuran program ini merupakan komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional di Bali untuk bertransformasi digital.

“Para pelaku usaha dari semua sektor termasuk pariwisata di Bali jelas terkena imbas dari pandemi yang terjadi. UMKM tentunya diharapkan bisa menjadi sektor lokomotif, atau penggerak ekonomi di Bali. Digitalisasi menjadi sebuah hal yang mendesak, mengingat perubahan perilaku konsumen yang tengah terjadi, sekaligus manfaatnya untuk menghemat waktu dan biaya operasional,” ujar Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya.

“Program #TerusUsaha yang kami hadirkan di Bali bertujuan mendukung percepatan digitalisasi UMKM melalui rangkaian pelatihan dan pemanfaatan teknologi yang sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood. Kami berharap pelaku industri pariwisata dan UMKM di Bali bisa bangkit dan siap menyambut siklus bisnis baru di era new normal ini dengan teknologi,” tambahnya.

Kehadiran Grab memang sejak lama membawa perubahan kepada pelaku UMKM Bali, hal ini pun terlihat pada riset yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada bulan Januari 2020 lalu.

Dalam riset tersebut dijelaskan jika 9 persen mitra merchant GrabFood di kota Denpasar terinspirasi memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 17 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.

Seiring bertumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka.

Bahkan 23 persen mitra merchant GrabFood dan 4 persen agen GrabKios di kota Denpasar rata-rata menambah 2 pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Hal tersebut dialami David Gunawan (50 tahun) pemiliki Restoran Ayam Geprek Bu Deasy yang menjadi menjadi salah satu mitra favorit GrabKitchen di Renon, Bali.

Ayam Geprek Bu Deasy. (Grab Indonesia)

Ia mengaku digitalisasi membuat bisnisnya ini tetap bisa dijangkau secara mudah oleh para pelanggan sehingga usahanya tetap berjalan lancar meskipun wabah COVID-19 menyerang.

“Sudah sejak lama saya menjadi mitra Grab, mulai dari menjadi mitra pengemudi GrabCar hingga kini bisa memiliki usaha dan langsung bergabung menjadi mitra merchant GrabFood dan GrabKitchen. Teknologi cloud kitchen dari GrabKitchen membuat saya merasa seperti memiliki outlet tambahan tanpa mengeluarkan investasi yang besar,” ujarnya.

David juga menjelaskan jika kini restorannya bahkan menambah dua orang karyawan baru.

“Restoran saya kini bisa menambah dua karyawan baru sehingga total karyawan yang saya miliki sekarang berjumlah lima orang. Sejak pandemi, penjualan Ayam Geprek Bu Deasy di GrabKitchen Renon meningkat hingga dua kali lipat dibanding outlet utama yang mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Selain bisa mempertahankan omzet tetap berada di angka Rp100 juta dalam sebulan, usaha ini pun sedikit-banyak sudah mengubah hidup saya dan keluarga. Saya bisa mengumpulkan uang dan sekarang sudah bisa mencicil rumah,” ujarnya.

Melihat hal tersebut, menurut Halim, pihak Grab akan terus berkontribusi dalam hal penanganan dampak COVID-19 dengan memanfaatkan teknologi dan jangkauan yang mereka punya untuk menghadirkan protokol kesehatan yang baik, dan program digitalisasi UMKM sehingga bisa mendukung semua orang secara inklusif.

“Kami akan terus berupaya agar wirausahawan mikro atau bisnis sekecil apa pun mampu beradaptasi dalam era tatanan baru dan mempertahankan mata pencaharian mereka. Masa depan memang tak bisa diprediksi, tetapi masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mampu menghadapi tantangan dan terus bertahan. Sejalan dengan misi Grab For Good, kami berharap dapat membantu UMKM untuk bangkit bersama dan terus menyalakan semangat #TerusUsaha dalam diri mereka,” tutup Halim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini