Selain itu, Covid juga memunculkan kesempatan untuk membuat langkah-langkah persiapan, terutama di industry keuangan pada saat recovery pasca Covid. Sustainable finance itu menyangkut isu-isu lingkungan, sosial dan pemerintahan.
Terkait dengan UMKM, di saat sekarang UMKM justru terpukul cukup berat tidak seperti krisis sebelumnya dimana kita masih bisa berharap UKM menjadi lokomotif.
“Kita perlu usaha khusus agar UMKM kembali jadi lokomotif. Saya pikir, pemerintah sudah banyak membantu melalu program binaan, bantuan, pinjaman, dan sebagainya. Tentu saja, kedepan tidak hanya sampai pada level resilience,” tandasnya.
Sivitas akademika IBS berharap agar seluruh peserta webinar mendapatkan deep insight dari tangan pertama tentang bagaimana kebijakan itu dirumuskan dan diterapkan, sebagai langkah antisipasi untuk meredam dampak Pandemi Covid 19.
IBS juga menyediakan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi baik akademik dan non akademik.
Salah satu beasiswa itu, antara lain berupa keringanan uang pangkal. Dengan adanya program beasiswa ini memberikan kesempatan kepada seluruh siswa SMA dan sederajat untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Melalui seminar online ini sekaligus mengantisipasi dampak pandemi covid-19, IBS bekerjasama dengan Bank BRI, Bank DKI, Bank Sinarmas, dan Bank Ganesha memberikan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Program beasiswa ini meliputi Beasiswa Pendidikan Start senilai Rp 19 juta, di mana calon mahasiswa yang terpilih dibebaskan biaya tes, uang pangkal dan uang semester pertama.
Kusumaningtuti mengatakan, donasi ini akan membantu mahasiswa berprestasi untuk memulai perkuliahan semester pertama di masa pandemi Covid-19.
Beasiswa Study diperuntukan untuk mahasiswa yang berprestasi namun secara ekonomi kurang mampu dan sedang menempuh pendidikan di IBS pada semester pertama.
Mahasiswa akan mendapat bantuan senilai Rp 12 juta untuk biaya kuliah dan sertifikasi profesi pada akhir masa perkuliahan.
Terakhir adalah beasiswa Graduation diperuntukan bagi lulusan terbaik dari SMA Negeri yang berasal dari keluarga kurang mampu, namun berprestasi, berupa pembiayaan kuliah selama 8 semester dengan nilai beasiswa Rp 96 juta.
Calon penerima beasiswa diseleksi dan yang terpilih selain nilainya terbaik, juga harus aktif berorganisasi, memiliki prestasi non akademis, atau kegiatan sosial yang mempunyai dampak kebermanfaatan bagi masyarakat.