Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Franciscus Welirang meminta pemerintah memberi perhatian ekstra kepada industri pasar modal guna memperkuat stabilitas sistem keuangan.
Data laporan keuangan emiten semester pertama tahun 2020 bahwa kinerja emiten dari berbagai sektor menunjukkan penurunan yang cukup berarti baik dari sisi pendapatan maupun dari laba bersih.
“Di tengah upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan wabah pandemi ini, pasar modal sebagai salah satu indikator perekonomian cukup terdampak dan tidak diketahui pasti kapan akan berakhirnya,” kata Frankie, sapaannya dalam siaran pers, Selasa (25/8/2020).
“Pandemi membuat penurunan nilai tranksaksi perdagangan harian (penurunan market liquidity), penurunan animo perusahaan untuk IPO, penurunan aktivitas investor asing dan institusi,” sambung dia.
AEI mengusulkan pemerintah agar mengambil langkah-langkah yang lebih strategis terkait dengan upaya peningkatan dan penguatan peran pasar modal untuk bisa berkontribusi lebih besar dalam mengatasi dampak bencana jangka panjang.
Frankie juga meminta pemerintah memperhatikan konsep bisnis pasar modal dalam industri jasa keuangan, pemerintah perlu menyempurnakan sistem koordinasi dan pengawasan yang lebih tepat antar sektor jasa keuangan dan antar kelembagaan.
“Perlu dilakukan penataan infrastruktur hukum dan kelembagaan untuk memperkuat fungsi dan tugas masing lembaga pengawas yang mempunyai sistem pengawasan yang terpercaya dalam kondisi normal,” ucap dia.
Terakhir, AEI mendukung setiap upaya pemerintah terkait dengan penguatan stablitas sistem keuangan yang sedang digagas, sebagaimana telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.