News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pergerakan Pesawat Udara Terus Meningkat Pada Masa Pandemi

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama AirNav Indonesia M. Pramintohadi Sukarno meninjau ruang kontrol aktivitas udara atau Air Traffic Controller (ATC).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau dikenal AirNav Indonesia mencatat pergerakan pesawat udara di ruang udara Indonesia terus mengalami peningkatan.

Direktur Utama AirNav Indonesia M. Pramintohadi Sukarno menyampaikan, total pergerakan pesawat udara yang dikelola oleh AirNav Indonesia pada Juli 2020 sejumlah 76.614 pergerakan.

Hal ini meningkat dibandingkan pergerakan pesawat pada bulan Juni 2020 sejumlah 47.674 pergerakan.

“Tren peningkatan pergerakan pesawat udara untuk rute domestik terjadi di hampir seluruh bandara-bandara besar di Indonesia. Untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, misalnya, pada bulan juni AirNav Indonesia Cabang Denpasar mengelola 545 pergerakan pesawat udara, kemudian meningkat lebih dari dua kali lipat pada bulan juli menjadi 1.373 pergerakan,” ujar Pramintohadi, Sabtu (28/8/2020).

Baca: Jokowi Resmikan Bandara Internasional Yogyakarta, Menurut Saya Terbaik Saat Ini di Indonesia

Dia menjelaskan peningkatan tersebut telah diantisipasi oleh AirNav Indonesia melalui berbagai program yang diluncurkan dalam mengahadapi penurunan pergerakan pesawat udara akibat pandemi Covid-19.

Pramintohadi menekankan personelnya terus meningkatkan keahlian dan kompetensinya melalui berbagai pelatihan melalui simulator air traffic control.

"Untuk peralatan navigasi penerbangan, pengecekan secara berkala sesuai dengan regulasi dan standard operation procedure (SOP) yang berlaku terus dilakukan, salah satunya melalui penerapan remote maintainance untuk peralatan communication, navigation, surveillance dan automation (CNS-A)," terangnya.

Baca: Selain Luas, Bandara Yogyakarta Tahan Gempa dan Tsunami

Sementara itu, Kepala Divisi Pengendalian Pelayanan Navigasi Penerbangan AirNav Indonesia Endaryono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi personel layanan navigasi penerbangan dari penularan Covid-19.

“Kami memiliki tiga prosedur adaptasi kebiaan baru yakni protokol operasional, protokol personel on-duty dan perlindungan tempat kerja. Ketiga protokol ini mengadaptasi protokol kesehatan ketat yang diterapkan di industri penerbangan," urainya.

Endaryono menambahkan AirNav Indonesia di tengah pandemi ini aktif mengusulkan dan menerapkan inovasi efisiensi penerbangan agar maskapai dapat menghemat bahan bakar sehingga menekan biaya operasional.

Baca: Oknum Pegawai Kemenhub Bawa Sabu Pakai Seragam Dinas, Pemeriksaan di Bandara Hang Nadim Diperketat

“Salah satu program yang kami luncurkan di tengah pandemi ini adalah trial UPR, tol udara dengan rute berbasis satelit atau performance-based navigation (PBN route), Continue Climb Operation (CCO) dan Continue Descent Operation (CDO) serta penerapan no delay departure,” terang Endaryono.

Menurutnya, seluruh prosedur tersebut membuat pesawat udara jarang berhenti baik di darat maupun di udara, sehingga dapat menghemat penggunaan avtur.

AirNav Indonesia juga aktif melakukan pertemuan bilateral dan regional melalui daring dengan penyedia layanan navigasi penerbangan negara lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini