TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup melemah ke Rp 14.745 per dolar AS, Rabu (2/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah turun 1,17 persen dari penutupan Selasa (1/9/2020), yakni Rp 14.573 per dolar AS.
Sehingga, membuat posisi rupiah memimpin pelemahan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS hingga sore ini.
Selain rupiah, rupee India juga melemah 0,27%, baht Thailand melemah 0,25%, won Korea melemah 0,20%, dan dolar Taiwan melemah 0,11%.
Disusul yen Jepang tang turun 0,10%, pesso Filipina turun 0,10%, ringgit Malaysia turun 0,03%, dolar Singapura turun 0,01% dan dolar Hong Kong turun 0,003%.
Sementara yuan China menguat 0,03% terhadap dolar AS.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 92,56, menguat dari sehari sebelumnya yang ada di 92,33.
Baca: Rupiah Hari Ini 2 September 2020 Melemah ke Rp 14.804 per Dolar AS, Berikut Kurs di 5 Bank Besar
Dilansir Kontan.co.id, pelemahan rupiah terjadi akibat kekhawatiran investor tentang independensi bank sentral menyusul usulan untuk memberikan pemerintah lebih banyak otoritas dalam keputusan kebijakan moneter.
Sehingga, Bank Indonesia melakukan intervensi untuk meredakan volatilitas rupiah.
Mengutip Reuters, Rabu (2/9/2020), Kepala Manajemen Moneter BI mengatakan pihaknya telah melakukan intervensi di pasar spot antar bank untuk meredakan volatilitas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji pada hari Selasa, bank sentral akan tetap independen, setelah panel ahli yang menasihati parlemen merekomendasikan para menteri diberikan hak suara pada pertemuan kebijakan.
Kemudian, agar mandat BI diperluas untuk mencakup pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.804 per dolar AS.
Posisi ini melemah 1,29% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.615 per dolar AS.