Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di dunia properti, kita tentu pernah mendengar istilah mixed-use, yakni sebuah konsep pembangunan multifungsi yang terpadu dan saling terhubung.
Proyek properti mixed use biasanya dibangun di lokasi strategis dan terdiri dari apartemen, mal, perkantoran hingga hotel dalam satu area.
Menurut Hammy Sugiharto, Head of Marketing SQ Rés, belakangan konsep mixed-use ini banyak dicari calon pembeli apartemen lantaran konsep ini menawarkan banyak keuntungan.
Baca: Pengembang Properti Ini Rilis Apartemen Baru di Jakarta Barat
Pertama, hunian mixed-use dapat menghindari penghuni apartemen dari kemacetan.
Hal ini karena apartemen dibangun berdekatan dengan pusat perbelanjaan ataupun perkantoran sehingga memungkinkan penghuninya menuju tempat tersebut hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Kedua, setiap penghuni apartemen akan dapat dengan mudah mendapatkan kebutuhan sehari-hari karena hunian mixed-use dibangun berdekatan dengan pusat perbelanjaan.
Sehingga, para penghuni apartemen dapat sangat mudah berbelanja memenuhi kebutuhan mereka.
Keuntungan ketiga adalah banyak proyek mixed-use dibangun di pusat kota, kondisi ini bisa dijadikan solusi untuk mereka yang ingin memiliki hunian strategis yang dapat mempercepat mobilitas kemana saja.
Baca: Pasar Properti di Depok Masih Seksi untuk Investasi Maupun Hunian
“Keuntungan yang terakhir adalah kawasan mixed-use banyak dipenuhi dengan sarana untuk pejalan kaki. Karena aktivitas penghuni apartemen tidak banyak menggunakan kendaraan, maka pengembang membangun fasilitas untuk pejalan kaki yang nyaman untuk digunakan,” kata Hammy, Sabtu (25/2020).
Salah satu proyek apartemen yang mengusung konsep mixed-use adalah SQ Rés di Jalan RA Kartini, Cilandak Barat, TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Proyek yang dibangun pengembang PT Intiland Development Tbk ini berada di kawasan South Quarter.
Di kawasan ini, selain hunian Intiland juga membangun gedung perkantoran dan area komersial SQ Dome.
SQ Rés sendiri dikembangkan di atas lahan seluas 1,3 hektar, apartemen ini terdiri dari dua tower (tower D dan E) dengan tinggi mencapai 21 lantai.
Baca: 5 Fakta Kekayaan Risma yang Naik, Terbanyak di Aset Properti, Ini Besaran Gaji Jadi Walkot Surabaya
Dari dua tower tersebut pihak pengembang menyediakan sebanyak 700 unit apartemen yang terbagi menjadi berbagai tipe.
Tipe-tipe yang dipasarkan adalah tipe studio (30 m²), 1 bedroom (36 m²), 1 bedroom (45 m²), 1 bedroom + study (60 m²), 2 bedroom + corner (86 m²), 2 bedroom (93 m²), dual key (117 m²) dengan harga jual mulai dari Rp 1,1 miliar per unit.
Dilihat dari lokasinya, SQ Rés terbilang strategis lantaran berdekatan dengan area Central Business District (CBD) TB Simatupang. Daerah ini sejak lama dikenal sebagai lokasi perkantoran untuk perusahaan dalam dan luar negeri.
Hunian ini juga hanya berjarak 500 meter dari Stasiun MRT Fatmawati dan 600 meter dari Stasiun MRT Lebak Bulus.
Fasilitas umum yang berdekatan adalah seperti fasilitas kesehatan seperti RS Siloam, RS Mayapada, dan RS Pondok Indah dan sekolah internasional seperti Jakarta Intercultural School, Singapore Intercultural School, Cikal Cilandak Primary School dan High Scope.
Sementara, fasilitas untuk penghuni antara lain, kolam renang, jogging track, fitness center, restoran, cafe, elevated walkway, ruang pertemuan, area bermain anak-anak, sauna, ATM Center, parkir mobil dan sepeda, studio yoga, ruang kesehatan, perpustakaan, co-working space, cinema, laundry dan lain-lain.