Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tempat keramaian seperti pasar tradisional menjadi klaster penyebaran Covid-19. Ketua Umum Asparindo Y. Joko Setiyanto memaparkan penyebab pasar memiliki potensi penularan virus corona tinggi.
Ia mengatakan, pasar di Indonesia tidak memiliki desain untuk menghadapi kondisi pandemi covid-19. Terlebih, dari sisi pengaturan jarak antar pedagang.
"Desain pasar tidak didesain menghadapi pandemi. Bayangkan koridornya hanya ada yang 2 meter, 1 meter, 1,5 meter jaraknya, saling bersebelahan pedagangnya bahkan ada pasar yang ventilasinya buruk,"
"Tidak terpikir bahwa desain pasar untuk mengantisipasi pandemi ini," ujarnya dalam diskusi virtual "Tetap Pakai Masker ke Pasar Tradisional" Jumat (2/10/2020).
Baca: Cegah Klaster Baru, Satgas Covid dan Pemprov DKI Diminta Sidak Rutan KPK
Meski demikian Joko melanjutkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar mengenakan masker selama berkegiatan di pasar.
"Memakai masker ini gaya hidup baru yang harus kita yakini dan perlu contoh dari atas," tuturnya.
Baca: Muhammadiyah Gugat Pemerintah Jika Ada Klaster Pilkada, PPP : Pengingat bagi Pemangku Kepentingan
Ia pun meminta, agar pemimpin atau kepala daerah seperti gubernur, wali kota, dan bupati untuk bersinergi memberikan contoh baik, melakukan penegakan, dan pengawasan.
"Untuk pemangku kebijakan di daerah seperti gubernur, wali kota, dan bupati bersama-sama mendisplinkan masyarakat untuk memakai masker, kalau perlu beri sanksi, karena ini untuk kebaikan bersama," kata dia.
Sejauh ini dari data Asparindo, di seluruh Indonesia ada 7,2 juta pedagang yang tersebar setidaknya di 13ribu pasar tradisional.
*Tips Aman Pergi ke Pasar Saat Pandemi Covid-19*
1. Pastikan diri sehat dan fit saat keluar rumah.
2. Susun daftar belanja
3. Bawa tas belanja sendiri