News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tertekan Covid-19, Matahari Department Store Terpaksa Tutup Toko dan Rugi Rp 617 Miliar

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Matahari Department Store di Pasaraya Manggarai, Jakarta, Selasa (19/9/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi kinerja keuangan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berdarah-darah di sepanjang tahun ini.

Perseroan melaporkan rugi bersih sebesar Rp 617 miliar sepanjang Januari-September 2020.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/10/2020), di kuartal III-2020, penjualan kotor Matahari tercatat sebesar Rp 1,927 triliun.

Angka penjualan ini anjlok hingga 41 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Turunnya angka penjualan kotor perusahaan masih lebih baik ketimbang di kuartal II-2020 yang mencatatkan penurunan penjualan hingga 83,2 persen lantaran banyak toko yang harus ditutup di awal pandemi Covid-19.

CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor mengungkapkan, Matahari mulai pulih secara stabil pada Juli, Agustus, dan hingga pertengahan September.

Ketika pada tanggal 14 September, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diimplementasikan kembali di Jakarta dan adanya pembatasan operasional di lokasi lainnya.

Hal ini menyebabkan anak usaha Grup Lippo menutup beberapa gerainya untuk sementara, sehingga memperlambat kinerja pada kuartal tersebut.

Untuk mengurangi dampak pandemi, perseroan menjalankan pengetatan biaya, termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga dan 29,3 persen pada periode Januari sampai dengan September.

"Semua rencana pemulihan kami berjalan sesuai rencana, namun peningkatan kunjungan ke gerai kami tertahan oleh PSBB pada September 2020. Gerai kami terus menjunjung tinggi 5 Komitmen Matahari, dan tetap melayani pelanggan dengan baik dengan protokol kesehatan yang ketat," kata O'Connor.

Menurut dia, dengan berbagai upaya perusahaan agar bisa tetap bisa bertahan, Matahari masih mampu menjaga arus kas agar tetap stabil. Salah satunya mengurangi gaji karyawan.

Baca juga: 7 Gerai Besar Ditutup, Gaji Karyawan Dipotong Sejak April 2020, Matahari Rugi Rp 617 Miliar 

"Kami telah melunasi fasilitas kredit tambahan yang diperoleh di bulan Mei tahun ini. Kami melakukan kontrol yang ketat atas pengeluaran kami dan pembekuan belanja modal kami masih berlaku selain terkait dua toko yang dibuka pada kuartal ini," kata O'Connor.

"Pemulihan pemotongan gaji telah dimulai sejalan dengan pemulihan kami, dan direncanakan untuk pulih sepenuhnya pada Kuartal 4 2020," kata dia lagi.

O'Connor melanjutkan, pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik sejalan dengan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis.

Sepanjang tahun ini, tujuh gerai format besar dan seluruh gerai khusus ditutup, dan tiga gerai format besar dibuka.

Saat ini Matahari mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia, dan Perseroan berniat untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan.

Sebelumnya pada April 2020 lalu, Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo menyatakan, tidak akan ada pengurangan karyawan atau Pemutusan Hubungan kerja (PHK).

“Tidak ada rencana PHK. Semua karyawan toko dirumahkan, tapi tetap digaji,” kata Miranti kepada Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Namun sebut Miranti, gaji karyawan dibayarkan tidak penuh. Miranti memastikan bonus dan THR juga akan diberikan kepada karyawan. Hal ini dilakukan perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah terkait pemberian THR.

“Ada pemotongan gaji. Besarannya bervariasi, makin tinggi posisinya makin besar. Maaf range-nya tidak bisa kami share. Bonus karyawan sudah dibayarkan dan THR akan dibayar sesuai peraturan pemerintah,” jelas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dihantam Covid-19, Matahari Terpaksa Tutup Toko dan Rugi Rp 617 Miliar"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini