Ke depannya, Garudafood akan mensinergikan bisnis keduanya dalam hal kegiatan operasional seperti pengembangan produk, aktivitas marketing hingga end-to-end supply chain.
Serta menerapkan strategi komplementer untuk pengembangan dan perluasan jaringan usaha baik di domestik maupun internasional.
Sebelumnya, strategi open collaboration juga dilakukan Garudafood dengan menggandeng partner global yang telah sukses mengembangkan merek Bugles melalui produk Garuda O’Corn yang merupakan produk inovatif sebagai salah satu cara me-leverage brand Garuda ke kategori non-peanut.
Sepanjang 2020, Garudafood tercatat telah merilis produk baru pada 2 kategori berbeda yaitu Chocolatos Milk Drink dalam kemasan Tetra Pak untuk kategori dairy serta Garuda Potato dan Garuda O’Corn.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menambahkan, akuisisi Mulia Boga Raya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laporan keuangan Garudafood.
Dia memperkirakan, Mulia Boga Raya akan menambah pendapatan GOOD sekitar 12% dari total saat ini.
Pasalnya, pendapatan Garudafood pada 2019 mencapai Rp 8,4 triliun, sementara Mulia Boga Raya hampir Rp 978,8 miliar.
"Melihat secara sederhana konsolidasi laporan keuangan nantinya akan memberikan kontribusi signifikan. Apabila kami bisa mengelola atau mempertahankan kinerja, bakal ada tambahan penjualannya sekitar 12%," ungkap Paulus.
Sumber: Tribunnews.com/Kontan.co.id