Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten sektor konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan laba bersih kuartal III 2020 sebesar Rp5,44 triliun atau turun 1,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan Unilever Indonesia Arif Hudaya menyampaikan, hampir seluruh dunia usaha terkena dampaknya dari pandemi Covid-19 termasuk di industri fast moving consumer goods (FMCG).
"Dengan situasi yang penuh tantangan ini fokus perseroan mendorong pertumbuhan yang kompetitif sehingga perseroan bisa tumbuh ke depan," kata Arif saat konferensi pers virtual, Selasa (3/11/2020).
Pendapatan Unilever di kuartal III-2020 naik 0,31 persen menjadi Rp 32,46 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 32,36 triliun.
Baca juga: Suku Bunga Bank Sentral AS Diramal Masih Akan Stagnan Sampai Akhir 2021
Adapun dari sisi penjualan paling besar dari dalam negeri mencapai Rp 31,03 triliun naik dari sebelumnya Rp 30,79 triliun.
"Di tengah market yang terkontraksi, perseroan tetap menunjukkan kemampuan terus berkembang di kuartal III 2020," terang Arif.
Baca juga: Pemerintah: 63 Persen Emiten Pasar Modal Masih Raup Laba Meski Masih Pandemi Covid-19
UNVR juga mencatat ekspor produk minus menjadi Rp 1,43 triliun dari sebelumnya Rp 1,57 triliun.
Di segmen home and personal care masih memberikan andil terbesar terhadap pendapatan yaitu Rp 22,7 triliun atau 70 persen kontribusi terhadap kinerja.
Sedangkan segmen food refreshment mengalami penurunan 3,5 persen menjadi Rp 9,7 triliun yang diakibatkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"PSBB membuat perhotelan dan restoran menutup operasionalnya sehingga berpengaruh kepada kinerja segmen F&R," tuturnya.
Kebutuhan konsumen di masa pandemi ini yang relevan dengan produk UNVR yakni segmen kesehatan dan kebersihan serta konsumsi dalam rumah seperti Royco, Sari Wangi, Buawita, Wall’s, Bango, Lipton.