Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sektor konstruksi.
Upaya itu dilakukan melalui pembinaan pengetahuan dan pemahaman tenaga kerja konstruksi terhadap regulasi pemilihan penyediaan jasa konstruksi.
Baca juga: Kementerian PUPR: Tujuh Proyek KPBU Akan Masuk Tahap Pengadaan di Kuartal I 2021
Baca juga: Kementerian Pertahanan Terima Penyerahan Rusun untuk TNI dari Kemen-PUPR
Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Nanang Handoyo menerangkan para tenaga kerja konstruksi wajib mengetahui aturan sistem manajemen keselamatan konstruksi dan memahami penggunaan teknologi Beton Pracetak dan Prategang.
“Kesadaran dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi harus terus dilakukan dan didukung oleh industri konstruksi dengan menggunakan metode Link and Match dengan cara memadupadankan dan menghubungkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelaksanaan Bimtek dan pelatihan," ucap Nanang kepada wartawan, Senin (9/11/2020).
Pada kesempatan ini juga, Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta menginisiasi penandatanganan kerjasama dengan PT Indonesia Pondasi Jaya dalam menyepakati pendayagunaan peserta hasil pelatihan agar dapat langsung bekerja di industri konstruksi.
“Dukungan nyata telah ditunjukan oleh PT. Indonesia Pondasi Jaya yang turut berperan dalam mewujudkan program pembangunan sumber daya manusia dengan mempekerjakan para peserta yang mengikuti dalam kegiatan ini untuk terjun langsung ke lapangan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi,” ujar Nanang.
Lebih lanjut Nanang mengharapkan peran dari stakeholder dan para asosiasi/BUMN/BUMD dan para penyedia jasa konstruksi untuk turut mempekerjakan para tenaga kerja konstruksi yang telat mengikuti pelatihan dan bimtek ini ke dalam penyelenggaraan konstruksi di lapangan.
Peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.186 orang peserta yang terdiri dari 236 orang peserta Bimbingan Teknis Memahami Pemilihan Konstruksi dari asosiasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) dan Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi.
Kemudian 300 orang Asosiasi Ahli Keselamatan dan kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4-Indonesia), 630 orang dari Bimbingan Teknis Pracetak dan Prategang dari Asosiasi Ikatan Beton Pracetak dan Prategang, dan 20 orang peserta Pelatihan Ahli Teknik Desain Jalan yang berasal dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) dan Ikatan Instruktur dan Asesor Pelatihan Konstruksi Indonesia (IALKI).