TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog saat ini masih memiliki stok beras sebanyak 1,05 juta ton. Dengan stok tersebut, Bulog optimistis kebutuhan penyaluran beras masih aman hingga awal 2021.
"Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini masih cukup besar sebanyak 1,05 juta ton. Stok sebanyak itu cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai awal tahun depan," ujar Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal kepada Kontan.co.id, Jumat (13/11).
Baca juga: Bulog Gandeng Storesend, Luncurkan Pasar Grosir Daring
Menurut Awaludin, optimisme ini melihat Bulog yang sudah menyelesaikan penyaluran bansos beras sebesar 450.000 ton, sehingga sudah tidak ada penyaluran rutin yang membutuhkan jumlah yang besar.
Sementara, penyaluran beras untuk operasi pasar setiap bulannya pun tidak terlalu besar. Menurutnya, sejak awal tahun hingga saat ini, penyaluran beras untuk operasi pasar sekitar 900.000 ton, sehingga rata-rata penyaluran beras setiap bulannya tidak sampai 100.000 ton.
Baca juga: Heboh Beras Bercampur Plastik, Bulog Pastikan Tak Ada Kaitan dengan Bansos
Tak hanya itu, Awaludin pun meyakini stok beras Bulog masih aman melihat pengadaan beras yang masih berlangsung. "Betul. Walaupun sudah tidak sebanyak bulan-bulan sebelumnya, namun masih ada yang masuk terus," ujarnya.
Awaludin mengatakan, Bulog tidak akan melakukan impor beras. Menurutnya, hal ini sesuai dengan pernyataan Direktur Utama Bulog Budi Waseso yang sudah menyatakan tidak akan melakukan impor beras tahun ini.
Adapun, hingga saat ini, Bulog sudah berhasil menyerap beras/gabah petani sebanyak 1,16 juta ton.
Sementara, penyaluran berasnya sudah mencapai sekitar 1,75 juta ton, dimana ini untuk operasi pasar cadangan beras pemerintah sebesar 903.000 ton, program tanggap darurat sebanyak 11.000 ton, untuk golongan anggaran 106.000 ton, Program Sembako Beras 2020 sebanyak 289.000 ton dan untuk Bantuan Sosial Beras (BSB) sebanyak 450.000 ton.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Miliki stok beras 1,05 juta ton, Bulog sebut kebutuhan aman hingga awal 2021