Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, berdasarkan data Refinitiv, sudah 90 persen emiten dalam indeks S&P 500 melaporkan kinerja kuartal III 2020.
Laba emiten diperkirakan hanya turun 7,8 persen (YoY) dibandingkan dengan perkiraan pada bulan Oktober. Sebagian analis memperkirakan laba perusahaan pada kuartal III akan turun 21,4 persen.
"Hal ini membuat Indeks S&P 500 bursa saham Wall Street naik didorong optimisme kinerja laba emiten tersebut," ujarnya, Senin (16/11/2020).
Dia menjelaskan, juga adanya optimisme terhadap perekonomian serta di ikuti harapan keberhasilan uji coba vaksin Covid-19.
Sementara itu, peningkatan kasus Covid-19 terjadi di sebagian negara Eropa di tengah musim dingin dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Sentimen Positif Pasar Terhadap Kemenangan Biden Memudar, Ini Imbasnya ke IHSG
Hans mengungkapkan, jumlah total kasus Covid-19 di Perancis naik menjadi 1,95 juta, Spanyol 1,49 juta, Italia melampaui angka 1,1 juta infeksi, dan Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mencatatkan lebih dari 51 ribu kematian.
Baca juga: BEI Catat Rekor Frekuensi Transaksi Harian Tertinggi, IHSG Naik 2,35 Persen Sepekan
Karena itu, sebagian negara di Zona Eropa menerapkan pembatasan substansial pada kehidupan sehari-hari yang diperkirakan akan berdampak pada aktivitas ekonomi.
"Hal ini mendorong kemungkinan zona Eropa kembali mengalami pertumbuhan negative pada kuartal IV tahun ini. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memberikan lebih banyak stimulus pada bulan Desember 2020," pungkasnya.