Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sedang mengkonsolidasikan data keuangan dari seluruh perusahaan pelat merah mulai dari berapa hutangnya, penjualannya, dan penurunannya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, langkah konsolidasi tersebut menghasilkan data bahwa hampir semua BUMN kena dampak pandemi corona atau Covid-19.
"Contoh saja, kemarin tim saya baru saja presentasi. Hasilnya bahwa dengan adanya Covid-19 ini 90 persen BUMN terdampak, 90 persen loh," ujarnya dalam acara 'Wajah Indonesia' secara virtual, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Holding BUMN Pangan Diharapkan Dukung Sektor Peternakan Pembibitan Sapi
Menurut dia, anjloknya kinerja perusahaan BUMN membuat setoran dividen ke negara dari laba BUMN juga diperkirakan turun drastis jadi hanya sekira Rp 5 sampai Rp 6 triliun.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Setoran BUMN dan BI ke Pemerintah Merosot di Tengah Pandemi
"Misalnya di tahun ini dividen kita tahun buku 2019 itu kurang lebih Rp 43 triliun, kalau 90 persen terdampak berarti kan hanya 10 persen dari Rp 43 triliun. Berarti kurang lebih kira-kira ya hampir Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun saja," kata Erick.
Di sisi lain, dia memastikan dengan adanya efisiensi secara operasional dan implementasi digital yang sudah dimulai, dividen tahun depan itu bisa naik jadi 25 persen sampai 30 persen dari sebelum ada Covid-19.
"Memang jauh lebih rendah karena 90 persen terdampak, tapi yang kita berikan kepada negara tidak 10 persen. Masih 3 kali lipat dari 10 persen dan ini yang kita terus akan pastikan sampai 2024 konsistensi daripada dividen harus terjaga," pungkasnya.