Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki akhir periode cetak biru 2017 hingga 2021, negara anggota Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) perlu melakukan refleksi terhadap visi 2036.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menekankan bahwa IMT-GT harus benar-benar dapat mengidentifikasi strategi sektor dengan target terukur dan jelas.
Dia juga mengingatkan agar tetap memperhatikan permasalahan yang terjadi saat ini seperti kesehatan global, revolusi industri, ketahanan pangan dan energi, kualitas sumber daya manusia serta sumber daya yang berkelanjutan.
Baca juga: Mendag Wakili Menko Airlangga di Pertemuan 3 Negara, Bahas Ekonomi Halal
Indonesia mencatat beberapa poin penting yaitu pertanian yang merupakan salah satu sektor utama perlu diperkuat dalam menghadapi dampak global seperti pandemi Covid-19 di masa mendatang.
“Sektor pertanian perlu memiliki proyek skala ekonomi yang efisien untuk memudahkan petani mengakses keuangan, informasi, teknologi dan pemasaran. Di samping itu, IMT-GT harus fokus pada beberapa komoditas prioritas dan mengembangkan jaringan dengan membentuk korporasi petani,” ujarnya mewakili Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin pertemuan tingkat menteri IMT-GT ke-26 secara virtual di Bali, Kamis (26/11/2020).
Baca juga: Mendag Agus Tekankan Pentingnya Pemanfaatan Platform Digital
Agus menjelaskan, langkah inovatif dan kreatif perlu dilakukan untuk memulihkan sektor pariwisata dengan disepakatinya Declaration on Asean Travel Corridor Arrangement Framework oleh Kepala Negara Asean.
"Maka IMT-GT dapat menjadi percontohan implementasi inisiatif tersebut. Telah disepakati dan akan ditandatangani pada 2021 fasilitas perdagangan Framework of Cooperation on Customs, Immigration and Quarantine," katanya.
Menurutnya, ini merupakan langkah besar untuk kelancaran dan penyederhanaan regulasi, aturan, dan prosedur dalam rangka peningkatan nilai perdagangan, investasi, dan pariwisata di sub kawasan.
"Pengembangan SDM melalui peningkatan ketrampilan dari para pekerja dan percepatan transformasi digital. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka memberikan pekerjaan yang lebih berkualitas untuk meningkatkan produktivitas," pungkasnya.