Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra optimistis industri penerbangan akan mengalami perbaikan pada tahun depan.
Hal itu ditandai dengan tren kondisi industri penerbangan yang kini perlahan mulai rebound menjelang penghujung tahun, jika dibandingkan dengan pertengahan 2020, meski perbaikannya memang belum sesuai harapan.
"Akhir 2020 ini cukup baik, ada peningkatan dari segi pergerakan pesawat. Kami tentunya akan terus berupaya untuk memulihkan sektor penerbangan di tengah Covid-19," ujar Irfan dalam diskusi virtual dengan media, Kamis (27/11/2020).
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Libur Panjang, Garuda Siap Tambah Frekuensi Penerbangan
Irfan mengungkapkan, pihaknya saat ini terus berusaha membuat penumpang merasa aman menikmati penerbangan bersama Garuda Indonesia.
"Karena memberikan rasa aman di dalam pesawat pada masa pandemi Covid-19 dapat menjadi kunci meningkatnya okupansi penumpang," ujar Irfan.
Irfan juga menjelaskan, di 2021 Garuda Indonesia akan fokus pada penerbangan domestik dan berkomitmen memaksimalkan kapasitas pesawat.
"Kami mendapatkan kucuran dana Rp 8,5 triliun, sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional. Dana ini akan digunakan untuk operasional maskapai agar tetap terbang di tengah Covid-19," ujar Irfan.
Kondisi sektor penerbangan saat ini, menurut Irfan, masih banyak masyarakat yang menunda untuk terbang karena kekhawatiran terhadap penularan Covid-19.
"Maka dari itu kami akan terus konsisten menerapkan protokol kesehatan seperti physical distancing baik sebelum naik dan turun dari pesawat," kata Irfan.
Dia menambahkan, Garuda Indonesia juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan sebagai implementasi protokol kesehatan untuk menjamin keamanan para penumpang saat di pesawat.