News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepekan Ini Rupiah Merana karena Kasus Corona

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI. Karyawan money changer memperlihatkan mata uang dollar AS dan rupiah RI di salah satu money changer di Jakarta.

Laporan Reporter Kontan, Danielisa Putriadita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pekan ini cenderung terbatas. Padahal, ekonom dan analis melihat secara fundamental rupiah berpotensi menguat saat nilai tukar dolar AS masih dalam tren melemah.

Mengutip Bloomberg, Jumat (4/12/2020), kurs rupiah spot ditutup menguat 0,25% ke Rp 14.105 per dolar AS. Namun, dalam sepekan rupiah masih melemah 0,11%.

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini mencatat rupiah melemah 0,03% ke Rp 14.182 per dolar AS. Dalam sepekan kurs rupiah Jisdor melemah 0,26%.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan indeks dolar turun ke level terendah sejak pertengahan 2018 yakni di level 90,7.

Baca juga: Prediksi Pergerakan Kurs Rupiah Senin Besok

Analis Monex Investindo Futures Faisyal juga mengatakan dolar AS memasuki tren melemah karena Partai Republik dan Partai Demokrat kembali berdiskusi untuk menggelontorkan stimulus.

Baca juga: Jumat Pagi, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 14.138 per Dolar AS, Berikut Pergerakan Mata Uang di Asia

Tren pelemahan dolar AS juga diperkuat dengan Federal Reserve yang menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut.

Namun, baik Reny dan Faisyal mengatakan penguatan rupiah di pekan ini cenderung terbatas karena pelaku pasar kembali khawatir pada jumlah kasus harian pandemi yang mencapai rekor.

Untuk sepekan depan, Reny mengatakan pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh data cadangan devisa Indonesia dan data tenaga kerja AS.

Faisyal mengatakan jika data nonfarm payroll AS dirilis lebih rendah dari ekspektasi dan data pengangguran AS lebih tinggi dari ekspektasi, maka bisa memicu pelemahan dolar AS.

"Sejauh ini harusnya rupiah mengikuti pergerakan mata uang risiko lainnya yang bergerak menguat," kata Faisyal. Apalagi jika data cadangan devisa Indonesia naik, maka bisa menambah sentimen positif bagi rupiah.

Faisyal memproyeksikan rentang rupiah di pekan depan Rp 14.020 per dolar AS-Rp 14.260 per dolar AS.

Sementara, Reny memproyeksikan rupiah sepekan depan di rentang Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.200 per dolar AS.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Nilai tukar rupiah sepekan ini tersandung kasus corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini