News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Holding Ultra Mikro Diyakini Bikin Pembiayaan UMKM Makin Lincah

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Aktivitas transaksi nasabah di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Muhammad Ikhsan Ingratubun menyambut positif rencana Menteri BUMN Erick Thohir menggabungkan 3 BUMN, PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT BRI (Persero). 

Dia beralasan, holding ultra mikro akan membuat UMKM makin lincah karena kemudahan pembiayaan Usaha Mikro (UMi) akan lebih terjangkau nantinya.

“Kita menyambut baik, menjadi satu pintu untuk pembiayaan UMKM, karena ke depan ini memang yang dibutuhkan adalah pembiayaan yang sifatnya menalangi dahulu,” kata Ikhsan, Kamis (17/12/2020).

Dia menekankan bagi pelaku usaha yang selama ini belum mendapat akses pembiayaan dari perbankan tentunya langkah ini menjadi harapan.

Baca juga: Pengamat Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Penggabungan Pegadaian ke BRI

“PNM jadi kaya bank, terus Pegadaian juga seperti bank, malah melebihi bank kan, kalau dia disatukan berarti kan ada lembaga pembiayaan yang kira-kira yang nonbank, kira-kira lembaga keuangan nonbank yang mampu membiayai UMKM secara lincah,” bebernya.

Baca juga: Serikat Pekerja Pegadaian Menolak Wacana Holding dan Akuisisi

Ikhsan menambahkan, bantuan pembiayaan ini dapat menaikan kelas dari pengusaha kecil ke menengah, namun ia meminta syarat-syarat untuk dapat mengakses modal agar tidak dipersulit.

"Akses dipermudah, karena dia kan lembaga keuangan nonbank, jadi harusnya lebih mudah seperti yang dilakukan PNM dengan program mekaarnya, tidak ada ubahnya dengan koperasi berkelompok tapi diberikan peluang, jadi tidak bertele-tele syaratnya,” ungkap Ikhsan.

Ikhsan berharap meskipun bantuan pembiayaan nantinya dibatasi, asalkan proses pengajuan kredit tersebut berjalan cepat dan bila perlu tanpa menggunakan agunan atau jaminan.

“Kalau misalnya dibatasi, berapa pembiayaannya tidak apa-apa, asal dia dengan cepat, bila perlu tanpa menggunakan agunan, kalau sekarangkan menggunakan agunan, jadi harusnya dia lebih lincah memberikan pembiayaan karena BRI kan ada disetiap daerah kabupaten sampai desa-desa.”

Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan beberapa alasan pentingnya menggabungkan data UMKM, termasuk yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM.

Erick mengatakan tujuan sinergi tersebut tentunya untuk mendorong pengusaha kecil untuk naik kelas, UMKM yang semula tidak bankable bisa masuk kategori layak mendapatkan kredit perbankan.

"Pembiayaan ultra mikro juga sama, menggabungkan satu data UMKM dengan upaya kita, pengusaha kecil naik kelas. Ultra mikro yang tadinya tidak bankable, naik kelas jadi bankable. Yang tadinya pinjaman Rp 2 juta karena track record bagus akhirnya mendapatkan pinjaman Rp 50 juta. Hal-hal ini kita gabungkan dan efisienkan," tutur Erick, Rabu (16/12/2020).

Selain itu, bunga kredit juga menjadi alasan Erick dengan adanya sinergi BRI-PNM-Pegadaian.

"Salah satu yang kita tekankan di sini adalah bunga. Jangan sampai [pengusaha] yang kecil dapat bunga mahal, yang besar dapat bunga murah karena struktur keuangannya. Contoh, PNM ketika menerbitkan untuk kebutuhan dananya mungkin kasih 9 persen, tapi BRI dengan market besar pinjamannya 3 persen." sambungnya

Diharapkan ke depan Bank BRI yang berskala besar bisa membantu kapasitas PNM, sehingga nasabah dari pengusaha usaha kecil mendapatkan bunga atau sistem bagi hasil yang baik.

"Jangan kita ini berat ke yang kaya-kaya, tapi yang miskin pembiayaan yang lebih mahal." terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini