Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai masuknya Muhammad Lutfi dan Sandiaga Uno ke Kabinet Indonesia Maju menjadi angin segar.
Menurutnya, rekam jejak keduanya sebagai pengusaha yang berhasil menjadi poin plus.
“Beberapa nama saya kira cukup menjanjikan seperti rekam jejak Luthfi dirasa cukup tepat. Sandy masih lumayan tapi perlu pembuktian. Saya kira ini akan jadi tantangan buat Sandy,” kata Piter kepada Tribunnews, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: Ekonom Indef: Sandiaga Jadi Menparekraf Lebih Akomodir Politik, Bukan Dorong Sektor Pariwisata
Baca juga: Presiden Jokowi Tunjuk Sakti Wahyu Trenggono Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Berikut Profilnya
Seperti diketahui, Muhammad Lutfi ditugaskan untuk mengisi posisi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Pria kelahiran Jakarta tahun 1969 ini, kali terakhir menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat sejak September 2020.
Kursi Menteri sudah tak asing lagi bagi Lutfi, sebelumnya pada era kepemimpinan Presiden SBY, Lutfi dipercaya selama sembilan bulan pernah memimpin Kementerian Perdagangan.
Dia juga pernah ditunjuk untuk menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Lutfi bersama dengan Erick Thohir yang kini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendirikan Mahaka Group.
Sedangkan, Sandiaga Uno atau Sandy sudah sangat dikenal masyarakat setelah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Namanya makin santer usai memutuskan maju dalam bursa calon Wakil Presiden Republik Indonesia bersama Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan.
Kini pemilik saham terbesar Adaro Energy membantu pemerintahan Jokowi di kursi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio.