Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki jalan nasional Pantai Utara (Pantura) di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peningkatan kondisi jalan bertujuan memperlancar konektivitas di jalur yang merupakan urat nadi transportasi dan logistik, disamping jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa dan Jalan Tol Trans Jawa.
Baca juga: Hadang Truk Trailer Demi Dapat Tumpangan, Remaja 15 Tahun Tewas Tertabrak di Jalur Pantura
Baca juga: Menteri PUPR Tekankan Kualitas Bangunan Rumah Subsidi Harus Laik Huni
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya telah menurunkan lebih dari 1.000 personel untuk melakukan penutupan lubang-lubang akibat tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
"Kami sudah mengidentifikasi ada lima ruas jalan nasional yang mengalami pertumbuhan lubang secara luar biasa. Kami sudah turunkan tim untuk melakukan penambalan secara cepat," ucap Hedy dalam keterangannya, Selasa (22/12/2020).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY Satrio Sugeng Prayitno menerangkan lima ruas jalan nasional yang akan dilakukan penambalan cepat tersebut yaitu Pemalangan-Pekalongan-Batang-Pelen, Semarang-Kudus-Lasem, Ketanggungan, Lingkar Sumpiuh dan Wangon.
"Penanganan emang masih bersifat sementara yaitu dengan penutupan lubang. Sementara untuk perbaikan permanen akan dilakukan setelah musim hujan usai," ujar Satrio.
Kegiatan preservasi jalan dan jembatan di Tahun Anggaran 2020 terus dilaksanakan setiap hari sejak terkontrak pada Bulan Januari 2020 dengan total panjang penanganan 96,29 km.
Satrio mengungkapkan, total penanganan tambal lubang yang telah dilakukan sejak bulan Januari 2020 sebanyak 5.493 lubang.
Hingga akhir tahun menurutnya akan ada 3 tim sapu lubang yang diterjunkan setiap hari untuk menangani lubang jalan yang masih tersisa dengan patching modul, 2 tim bertugas untuk menangani lokasi-lokasi rutin dan 1 tim ditempatkan di lokasi lingkup efektif rehabilitasi mayor di Lingkar Pemalang dengan rata-rata penggunaan aspal CAP mencapai 40 ton atau 4 dump truck.
Kegiatan lainnya seperti pengendalian tanaman (rumput liar) di ruang milik jalan (median, bahu jalan) juga terus dikebut.
Pada tahun anggaran 2020, untuk lingkup efektif rehabilitasi mayor jalan telah ditargetkan sepanjang 7,57 km.
Namun demikian karena realokasi anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 ini sebagian pelaksanaannya mundur ke tahun anggaran 2021.