Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan kementeriannya bertekad memperluas pasar ekspor ke berbagai negara sasaran dan diharapkan akan makin mendukung stabilitas moneter nasional.
“Pak Perry (Gubernur BI) tadi mengatakan kinerja Kemendag dalam perdagangan luar negeri di tahun 2020 cukup baik. Surplus Indonesia bisa mencapai hampir USD 20 miliar yang berkontribusi positif dalam menjaga devisa Indonesia," kata Wamendag, Jumat (8/1/2021).
Kinerja perdagangan luar negeri yang bagus itu sangat positif dampaknya khususnya di tengah iklim ekonomi yang belum menentu serta dampak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun ini.
Jerry menilai BI melakukan tugas yang sangat baik dalam rangkaian kebijakan pemerintah menghadapi kondisi pandemi Covid-19.
Baca juga: Pasar Berjangka Komoditas Diharapkan Dongkrak Kinerja Ekspor 2021
“Tidak mudah menjaga stabilitas moneter dalam kondisi seperti itu. Kami tentu berterima kasih atas apresiasi Bank Indonesia kepada Kementerian Perdagangan. Kami juga sepakat untuk terus meningkatkan koordinasi dalam rangka saling support,” ucap Wamendag.
Baca juga: Kopi dan Gula Aren Produksi UKM Lombok Barat Siap Tembus Pasar Ekspor
Kemendag juga akan makin meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri.
“Perdagangan domestik harus tetap berjalan meski pandemi belum selesai. Kami telah mengajak berbagai lembaga keuangan baik bank maupun non bank untuk digitalisasi pasar," imbuh Jerry.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa koordinasi, komunikasi dan sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter harus diperkuat untuk mengantisipasi kondisi yang penuh tantangan ini.
Baca juga: Walhi Minta Menteri KKP Trenggono Cabut Kebijakan Ekspor Bibit Lobster
“Bank Indonesia selalu kompak bersinergi dengan Pemerintah, termasuk Kementerian Perdagangan. Kita ingin agar kita bisa melakukan mitigasi dalam bidang ekonomi dengan baik. Terima kasih pak wamen atas supportnya selama ini, " kata Perry.
Pada tahun 2021 diharapkan kondisi ekonomi akan makin membaik.
Sambil menunggu vaksinasi secara massal kepada seluruh penduduk Indonesia, pemerintah terus memberikan bantuan sosial yang kali ini dilakukan dengan metode yang jauh lebih baik.
Kebutuhan vaksin diperkirakan akan mencapai lebih dari 329 juta dosis untuk setiap vaksinasi. Pemerintah telah bekerja sama dengan Sinovac, Pfizer, AstraZaneca dan berbagai perusahaan penyediaan vaksin lainnya.