Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno tengah mempersiapkan penerapan travel bubble di Bali.
Hal itu setelah dirinya tiga hari berkantor dan bertemu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Pulau Dewata minggu lalu.
Travel bubble adalah pembukaan zona batas lintas negara yang memungkinkan warganya bepergian asal tidak melampaui area yang sudah ditetapkan. Konsep travel bubble ini dibatasi oleh destinasi yang artinya turis hanya dapat menyambangi kota-kota yang sudah ditentukan.
Baca juga: Sandiaga Ingin Event Skala Nasional Lebih Banyak Digelar di Badung Bali
"Masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali memberikan sinyal kesiapan untuk Bali kembali segera dibuka dengan satu mekanisme free covid corridors atau travel bubble," kata Menparekraf Sandiaga Uno, Senin (15/2/2021)
Sandiaga menuturkan juga menampung aspirasi dari Pelindo III yang menginginkan pintu masuk wisman melalui laut juga bisa dibuka nantinya.
Baca juga: Bantu Ringankan Beban Tenaga Kesehatan, Sandiaga Tegaskan Pentingnya Penerapan Protokol CHSE
Menparekraf menyampaikan aspirasi ini ke pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, dan lainnya untuk mematangkan perencanaan travel bubble.
Termasuk mengkaji untuk dimungkinkannya melakukan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Bali juga Satgas Penanganan Covid-19 pada Maret 2021.
Sebelumnya saat hadir di acara Rakerda PHRI DPD Bali, Sandiaga mengatakan, travel bubble nantinya akan mengusung konsep free covid corridors atau koridor bebas Covid-19.
Sebagai persiapan, Sandiaga meminta pelaku usaha pariwisata disiplin menerapkan protokol clean, healthy, safety, and environtment sustainability atau CHSE.
Menparekraf menekankan harapan dari masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif Bali adalah untuk mendapatkan prioritas vaksinasi.
"Termasuk juga beberapa program stimulus seperti softloan, program padat karya, dana hibah pariwisata, program BISA, serta sertifikasi CHSE," kata Sandiaga.
Terakhir, ia melihat masyarakat Bali sudah siap menjalankan protokol kesehatan 3M (mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) serta 3T (testing, tracing, and treatment).
"Saya berkomitmen karena kita ingin sama-sama segera keluar dari pandemi dan himpitan ekonomi," imbuhnya.